TNI gagalkan penyelundupan baby lobster tujuan Singapura senilai Rp 1,5 M
Merdeka.com - Personel Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Kota Dumai mengamankan 5 kotak es berisi sekitar 10 ribu baby lobster asal Jambi. Bibit itu bernilai Rp 1,5 miliar dan akan dikirim ke Singapura melalui perairan Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau.
Perwira Pelaksana (Palaksa) Lanal Dumai, Letkol Laut Saiful Simanjuntak mengatakan petugas sempat kejar-kejaran dengan pelaku penyelundupan baby lobster itu.
"Hingga akhirnya petugas menemukan barang bukti lobster di Dermaga Rakyat Sungai Piring Tembilahan. Sedangkan pelaku lari dengan speadboat," kata Saiful, Minggu (21/10).
-
Bagaimana lobster biru ditangkap? Sebagai seorang nelayan sejak 2013, Haass menyampaikan keberuntungannya dan keistimewaan menemukan lobster biru dalam perangkapnya.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Dari mana ular diselundupkan? Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Kenapa ular diselundupkan? China adalah salah satu pusat perdagangan hewan terbesar di dunia, tetapi pihak berwenang telah menindak perdagangan ilegal ini dalam beberapa tahun terakhir.
-
Siapa yang menemukan lobster biru? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, 'Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.'
Saiful mengatakan, awalnya petugas mendapatkan informasi, pada Jumat (19/10) ada dua mobil dari Jambi yang akan masuk ke sungai liat dan sungai piring.
"Informasinya, mobil itu membawa muatan baby lobster yang akan dimuat ke speed boat dan diselundupkan ke Singapura," ucap Saiful.
Kemudian TNI AL melakukan penyekatan di pertigaan Jembatan Getek, Tembilahan. Sebagian personel berada di laut, dan lainnya di udara. Untuk petugas di laut menyekat di Kuala Simpang Sungai Luar dan Sungai Piring.
"Personel lainnya juga menyekat di sekitar simpang Kuala Gaung. Hingga akhirnya petugas melihat dua mobil di jembatan Getek. Kemudian petugas yang di darat menginformasikan kepada personel di laut untuk siaga," kata Saiful.
Personel TNI AL langsung melakukan pemeriksaan terhadap mobil yang dicurigai itu dalam kondisi berhenti. Namun ternyata isi mobil sudah kosong, tidak ada seorang pun di dalamnya. Kondisi itu dilaporkan ke petugas yang di laut.
Kemudian petugas yang laut melakukan penyisiran di perairan. Setelah mencari, petugas menemukan 5 unit kotak es berisi baby lobster yang diletakkan di dermaga rakyat.
"Ketika itu, personel melihat speed boat berkecepatan tinggi sedang melintas tetapi mereka melarikan diri dan tidak terkejar," ucapnya.
Selanjutnya petugas membawa benih lobster itu ke darat lalu dibawa dan diserahkan ke kantor Balai Karantina ikan kelas 1 di Pekanbaru. Saiful menduga, perairan dan daratan Riau menjadi daerah transit dan pintu keluar penyelundupan benih lobster dan akan diselundupkan ke Singapura kemudian ke Vietnam.
"Biasanya harga satu ekor benih lobster ini dibanderol Rp 150 ribu. Negara mengalami kerugian Rp 1,5 miliar," ucapnya.
Kepala Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas 1 Pekanbaru, Eko Sulistyanto menyebutkan, penangkapan benih lobster dilarang yang mengacu pada Permen Kelautan dan Perikanan RI, no 56 tahun 2016.
Untuk selanjutnya, baby lobster yang sebagian masih hidup ini direncanakan akan dilepasliarkan ke perairan Kabupaten Bengkalis, Riau.
"Jadi dalam peraturan menteri, sudah jelas dilarang melakukan kegiatan penangkapan untuk jenis lobster yang di bawah 200 gram, apalagi kegiatan untuk ekspor," kata Eko.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang menggagalkan penyelundupan 99.648 ekor benih atau baby lobster senilai Rp15 miliar ke Singapura.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa 20 kotak stereofoam berisi benih lobster.
Baca SelengkapnyaPolisi Setop Kijang Innova Angkut 50.000 Lebih Benur Senilai Rp6 M di Palembang
Baca SelengkapnyaPihak berwenang berhasil mengamankan 6 pekerja packing beserta barang bukti benih lobster.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan 34.222 ekor benih lobster tujuan Singapura digagalkan petugas Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan 99.250 benih lobster ke Vietnam, digagalkan petugas Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Dua kurir, S (35) dan M (42), pun turut ditangkap.
Baca Selengkapnya174 Ribu benih lobster nyaris diekspor secara ilegal ke Singapura. Beruntung upaya tersebut berhasil digagalkan.
Baca SelengkapnyaPetugas juga menangkp seorang pria berinisial EB (61) asal Jawa Tengah dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaKKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut merupakan hasil kerjasama dengan aparat penegak hukum yang telah menggagalkan penyelundupan sebanyak 24 kali di 11 lokasi.
Baca Selengkapnya