TNI Jelaskan Operasi Siaga Tempur di Papua: Tidak Ngawur Melebar ke Mana-mana
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menaikkan status operasi penyelamatan Pilot Susi Air Captain Philips M menjadi siaga tempur. Peningkatan status operasi itu dilakukan setelah Kelompok Separatis Teroris (KST) menyerang hingga menggugurkan sejumlah prajurit TNI.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, siaga tempur ini dilakukan di daerah rawan dan tidak melebar ke mana-mana. Fokus operasi dilakukan menjadi tempat persembunyian KST.
"Untuk diketahui bahwa tidak usah khawatir dengan istilah siaga tempur. Karena itu memang sudah terplot, tidak ngawur, tidak melebar ke mana-mana, ya di situ. Ketahuan posisi mereka," kata Julius kepada wartawan, Jumat (21/4).
-
Siapa yang bertugas di titik rawan? Jika diperhatikan lebih lanjut, tentu ada anggota dari Korps Brimob yang bertugas di setiap titik rawan saat terjadinya ancaman Kamtibmas.
-
Di mana operasi TNI AL berlangsung? Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada III TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Siaga Tempur Laut di perairan Papua dan Maluku yang melibatkan sejumlah kapal perang dan pasukan dari Korps Marinir serta Komando Pasukan Katak (Kopaska).
-
Dimana TNI-Polri melakukan patroli? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
Masih Negosiasi
Dia menyebut, TNI saat ini masih melakukan negosiasi untuk menyelamatkan pilot Susi Air. Salah satu negosiasi itu dengan melalui pemuka ada dan kepala pemerintah setempat.
"Kalau mereka mengatakan minta negosiasi, bukankah kita selama ini sudah negosiasi. Betul tidak? Ya kan?. Ya kita negosiasi melalui pemuka adat, kepala pemerintah setempat, ya kan. Di sana mereka minta negosiasi, itu artinya mereka terjepit," ujar dia.
"Mereka terjepit, melakukan segala cara. Sehingga, mengharapkan antara lain menarik mundur pasukan, kan gitu. Meminta Pak Yudo untuk turun dari Panglima. Karena baru kali ini operasi seperti ini, fokus tegas," sambungnya.
Dia menegaskan, TNI tidak ingin ada lagi prajurit dan masyarakat menjadi korban dari KST.
"Kita tidak mau korban di pihak prajurit, rakyat lagi. Kalau mau silakan balik serahkan pilotnya sesuai rencana awal, letakan senjata, bergabung bersama negara Kesatuan Republik Indonesia. Membangun Papua lebih humanis dan pasti lebih bermartabat," tegasnya.
Status Siaga Tempur
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menaikkan status operasi di Papua menjadi siaga tempur. Hal ini buntut penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) yang mengakibatkan satu personel atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach ya, kita tetap mendahulukan itu, dari awal kita sampaikan itu," kata Yudo kepada wartawan di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4).
"Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur," sambungnya.
Ia menjelaskan, siaga tempur ini bukan pertama kali dilakukan. Karena, siaga tempur ini juga dilakukan di Natuna. Sehingga, ia menaikkan status di Papua menjadi siaga tempur darat.
"Artinya ditingkatkan dari yang tadi itu soft approach menghadapi serangan yang seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April lalu," jelasnya.
"Tentunya kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita. Sehingga, naluri tempurnya terbangun untuk itu," sambungnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power menangani kondisi di Papua.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaLuhut menegur keras menantunya sekaligus Kasad TNI Jenderal Maruli Simanjuntak terkait penggunaan rompi antipeluru.
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di 9 daerah operasi menjelang HUT OPM.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaTidak benar Pos TNI di Kampung Pamebut Distrik Yugumuak Kabupaten Puncak diserang KKB pada hari Jumat 1 Maret 2024," kata Kapendam XVII/Cen Letkol Inf Candra
Baca SelengkapnyaBegini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaKesempatan yang sama, Panglima TNI menegaskan bahwa, seluruh rangkaian KTT ASEAN dari segi pengamanannya dapat dikendalikan.
Baca Selengkapnya