TNI Membenarkan Satu Prajurit Kabur dan Membelot ke OPM
Merdeka.com - Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan satu prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 410/Alugoro bernama Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius membelot ke Organisasi Papua Merdeka (OPM). TNI akan melakukan pengejaran sebagai misi prioritas untuk membawa pulang prajurit TNI tersebut.
"Benar (ada prajurit TNI yang bergabung OPM). (Pengejaran) jadi prioritas," kata Suriastawa saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/4).
Suriastawa mengatakan kejadian kabur dan membelotnya Lukius itu terjadi 12 Februari 2021 lalu. Sehingga, dia membantah klaim OPM bahwa prajurit tersebut membelot baru-baru ini.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Siapa yang menghilang di Desa Pajajar? Berdasarkan cerita turun-temurun, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang di sini saat melakukan pertapaan.
-
Siapa yang kabur dari X? Pada 6 November, sekitar 115.000 pengunjung web di AS memutuskan untuk menonaktifkan akun mereka, menurut laporan dari Similarweb.
-
Apa yang terjadi pada tokoh PKI yang kebal peluru? Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
"Kemarin media pendukung OPM memuat berita tentang kaburnya oknum prajurit TNI dari Yonif 410. Walaupun hal itu benar, tetapi kejadiannya tanggal 12 Februari 2021 yang lalu, bukan kejadian baru dan sudah diberitakan di media pro OPM," terang dia.
Pihaknya belum mengetahui motif di balik membelotnya Pratu Lukius. Akan tetapi, dia memastikan Pratu Lukius kabur tanpa membawa senjata.
"Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya" tuturnya.
TNI, kata Suriastawa, bakal terus mempersempit ruang gerak OPM. Pihaknya memberikan dua pilihan kepada OPM yakni kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi atau terus diburu dan diberantas.
"Mempersempit gerak OPM sampai titik terlemah sehingga hanya ada dua pilihan bagi OPM. Pertama menyerah dan bergabung membangun Papua dalam bingkai NKRI dan kedua terus diburu akan dibabat sampai ke akar-akarnya," tegasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaOPM Tembaki Prajurit TNI saat Patroli di Bibida Papua
Baca SelengkapnyaSatgas Yonif Diadang Orang Tak Dikenal di Maybrat Papua, Pelaku Diduga 5 Orang
Baca SelengkapnyaBarang bukti yang disita senapan angin, sepatu PDL, kampak, atribut OPM bintang kejora dan senter
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaPangkat terakhir desertir TNI itu Prajurit Dua alias Prada
Baca SelengkapnyaKPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaMeski sempat ada indikasi gangguan, tetapi Candra memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Baca SelengkapnyaIa belum berani memastikan apakah ada anggota yang melanggar hingga kaburnya lima tahanan.
Baca SelengkapnyaPelaku telah meninggalkan Pos di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, sejak 14 April 2024 lalu
Baca Selengkapnya