TNI Pastikan Suku Cadang Pesawat Sukhoi Aman
Merdeka.com - TNI AU memastikan jika perang antara Rusia dan Ukraina tak mengganggu kebutuhan peralatan serta suku cadang pertahanan udara, seperti halnya perawatan pesawat tempur pabrikan asal Rusia, Sukhoi.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo menyampaikan, keamanan perawatan pesawat bisa dipastikan. Karena suku cadang telah dibeli jauh hari sebelum perang meletus.
"Kita di dalam hal perawatan pesawat, ini kita lakukan tidak jangka pendek. Jadi beberapa suku cadang sudah kita beli dari beberapa waktu yang lalu," katanya usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU TA 2022, Jumat (4/3).
-
Siapa Komandan pertama Sesko TNI AU? 1. Kolonel Saroso Hurip (1963-1965)
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Siapa Bapak TNI AU? Ternyata setelah dewasa ia justru menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia penerbangan dan dikenal sebagai Bapak TNI Angkatan Udara.
-
Apa yang ditekankan Pangkoopsudnas sebelum serah terima jabatan? Dalam apel yamg diikuti ratusan prajurit maupun PNS, Tonny menyampaikan beberapa atensi terkait peningkatan kinerja Koopsudnas. 'Pengabdian kita, tidak ubahnya sebagai ibadah, mari kita laksanakan sepenuh hati, dengan segala keikhlasan agar apa yang kita kerjakan berbuah kebaikan untuk organisasi maupun pribadi,' tegas Tonny.
-
Kapan Sesko TNI AU berdiri? Sesko AU berdiri pada tahun 1963 dan merupakan lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi tingkat TNI AU.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
Meskipun demikian, dia masih akan mencermati langkah-langkah ke depan terkait efek kesiapan perawatan pertahanan Indonesia, khususnya wilayah TNI AU imbas peperangan antara Ukraina dan Rusia.
"Hal yang terjadi Ukraina ini kita terus mencermati perkembangan keadaan di sana. tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi, tidak saja peralatan yang berasal dari sana," tuturnya.
"Saya rasa seluruh dunia sedang mencermati, sedikit banyak pasti ada perubahan-perubahan," lanjut Fadjar.
Sekedar informasi hingga kini, TNI AU kini memiliki 16 jet tempur Sukhoi. Dimana sempat mendapat tambahan dua pesawat tempur Sukhoi jenis SU-30 MK 2, tiba Rabu (4/9/2013) silam di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Pesawat pabrikan asal Rusia itu, dibeli Indonesia secara bertahap mulai sejak tahun 2003 di Lanud Iswahjudi Madiun, selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar tahun 2009, 2010 hingga pada tahun 2013.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tugu pesawat tempur itu diresmikan langsung Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaPascainsiden pesawat jatuh, Prabowo memastikan, evaluasi alutsista terus dilakukan secara rutin.
Baca SelengkapnyaMomen menarik interaksi Presiden Joko Widodo bersama Menhan, Panglima TNI, dan tiga kepala staf TNI.
Baca SelengkapnyaPrabowo membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 dari dari Angkatan Udara Qatar dan menuai banyak kritik dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Baca SelengkapnyaF-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?
Baca SelengkapnyaKasau menekankan, keselamatan adalah collective action yang membutuhkan peran aktif dari setiap personel Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, pembelian alutsista bekas seperti pesawat tempur bukan dilihat dari usianya.
Baca Selengkapnya