TNI persilakan Polri ngadu ke Komnas HAM jika tak terima digebuki
Merdeka.com - Kompol Budi Hermanto mengaku tak terima dipukuli POM TNI AL sampai babak belur. Dia mengaku akan melaporkan soal pengeroyokan di Bengkel Cafe pekan lalu itu ke Komnas HAM.
Menanggapi hal itu, Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mempersilakan Polri melapor. TNI siap menerima semua tuntutan polisi.
"Tidak apa-apa itu hak mereka. Nggak ada masalah ngadu ke Komnas HAM, menuntut itu hak mereka. Nanti kikta akan dibantu penasihat hukum. kalau dia salah tepat diproses hukum. kita serahkan saja kalau memang mau ke jalur hukum," kata Mayjen Fuad saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/2).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Fuad mengakui aksi para anggota TNI AL memang keterlaluan. Seharusnya tak perlu galak begitu. Tapi TNI juga meminta polisi kooperatif. Apalagi saat razia gabungan itu ada unsur TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Kepolisian. Apa sulitnya memberikan identitas.
"Nanti jadi saling bongkar kan nggak bagus. Kita coba sampaikan dengan baik kekeluargaan saya mengakui ada kesalahan anak-anak saya tapi tidak menutup juga kesalahan teman-temen disana, apa salahnya menunjukkan identitas saat diperiksa petugas," tegas Fuad.
TNI siap menunjukkan bukti-bukti saat kejadian. TNI bersikeras kedua perwira polisi itu tak kooperatif saat diperiksa.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaArogansi Mayor Dedi yang menggeruduk Polrestabes Medan dimaknai pamer kekuatan demi mempengaruhi proses hukum yang menjerat keluarganya, tersangka ARH.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi mengajak 13 prajurit lainnya menggeruduk Polrestabes Medan.
Baca Selengkapnya