TNI-Polri Bantah Pakai Bom Saat Operasi Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB
Merdeka.com - Satgas Operasi Damai Cartenz menyatakan tidak pernah memakai bom saat melakukan operasi pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37). Pernyataan ini sekaligus membantah narasi dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dalam videonya, Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom menyatakanPilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens (37), asal Selandia Baru dalam kondisi baik-baik dan sehat. Sebby menyatakan, pilot itu khwatir karena Tentara dan Polisi Indonesia sedang melakukan pemboman yang massif di wilayah Ndugama.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Donny Charles Go langsung membantah. Dia menjelaskan bahwa anggota satgas yang terdiri dari TNI-Polri tidak sama sekali dibekali senjata bom dalam operasi pembebasan Pilot Susi Air.
-
Siapa yang membebaskan pilot Susi Air? Pembebasan ini merupakan hasil dari operasi gabungan yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz-2024.
-
Bagaimana pilot Susi Air dibebaskan? Setelah melalui proses negosiasi panjang, Pilot Philip Mark Mehrtens yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dibebaskan dan tiba dengan selamat di Kabupaten Mimika, Papua Pegunungan.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Dimana pilot Susi Air dibebaskan? Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 21 September 2024.
-
Kapan pilot Susi Air dibebaskan? Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 21 September 2024.
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
"Anggota kami di lapangan tidak dibekali dengan senjata itu," kata Donny saat dikonfirmasi pada Rabu (26/4).
Donny menilai narasi pemakaian bom oleh pihak Indonesia dilakukan sekedar propaganda yang dikeluarkan KKB. Supaya menyudutkan posisi petugas yang ada di lapangan.
"Itu bisa saja propaganda yang sengaja dihembuskan untuk menyudutkan aparat yang berada di lapangan," katanya.
Kondisi Pilot Susi Air
Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) membagikan kabar kondisi terkini Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) pasca penyerangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB), di Paro, Papua, Selasa (7/2) lalu.
Lewat video yang dibagikan, Jubir Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom, Kapten Philips menyampaikan kondisinya yang masih dalam keadaan baik. Setelah tiga disandera ketika penyerangan terhadap pesawat Susi Air
"Selamat siang hari ini hari senin tanggal 24 bulan april tahun 2023. Sekarang hampir 3 bulan dari waktu OPM menangkap saya di Paro," kata Philips dari video yang dilihat, Rabu (26/4).
Terlihat, Philips yang memakai kaos hitam dan celana pendek sepertintengah berada di tengah hutan. Didampingi oleh dua anggota TPNPB-OPM, ia menjelaskan kesehariannya selama jadi sandera..
"Saya masih hidup masih sehat saya makan yang baik minum yang baik. Saya tinggal disini duduk bersama, istirahat bersama tidak ada masalah dengan saya," katanya.
Dalam akhir penyampaian, Philips meminta agar pihak Indonesia tidak melakukan pengeboman kepada wilayah tempatnya berada. Karena, hal itu bisa sangat berbahaya bagi dirinya dan orang-orang sekitar.
"Indonesia lepas bom di daerah jadi tidak usah, kalau lepas bom itu bahaya buat orang-orang disini," ujarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan KKB Egianus Kogoya menyebut, pemerintah Indonesia sedang mengerahkan pasukan militer dalam melakukan misi pembebasan kapten Philips Mark Marthens
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo Sigit menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air akhirnya dibebaskan OPM pada Sabtu (21/9).
Baca SelengkapnyaProses pembebasan melalui negosiasi panjang dengan pendekatan soft approach kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaPengakuan Egianus pengerahan pasukan militer Indonesia dalam misi pembebasan Kapten Philips Mark Marthens melalui jalur udara
Baca SelengkapnyaTNI membocorkan dalam waktu dekat akan mengumumkan kabar baik terkait pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyebut, pilot berusia 37 tahun itu dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kabar pembebasan Kapten Philip tidak cuma sekali dihembuskan KKB Papua.
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
Baca SelengkapnyaMeskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.
Baca SelengkapnyaPangdam Cenderawasih menegaskan isu membayar Rp20 miliar kepada KKB untuk membebaskan pilot warga Selandia Baru itu tidak benar.
Baca SelengkapnyaPemerintah bersama TNI dan Polri memilih mengedepankan negosiasi dalam membebarkan Pilot Susi Air agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban.
Baca Selengkapnya