TNI-Polri buru 38 teroris jaringan Santoso yang sembunyi di hutan
Merdeka.com - 38 orang jaringan teroris Santoso yang masih bertahan dalam hutan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka menjadi target aparat keamanan dalam operasi Tinombala.
"Kita masih kejar 38 orang jaringan teroris yakni Santoso dkk. Data-data itu berasal dari dokumen yang kita temukan saat penemuan kamp mereka di atas gunung di Poso pesisir akhir tahun 2015 lalu. Tetapi jumlah itu masih memungkinkan bertambah karena bisa saja ada kurir-kurir baru yang ada di luar hutan," kata Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Sulawesi Tengah, Kombes Polisi Herry Nahak kepada wartawan di sela-sela Rapim di Makodam VII/Wirabuana, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (19/1).
Lebih jauh dijelaskan, operasi Tinombala berlaku selama 60 hari terhitung mulai 10 Januari 2016. Pengejaran Santoso dan jaringannya dalam operasi ini melibatkan personel gabungan Polri dan TNI.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
Permintaan bantuan pasukan ke pihak TNI, kata Herry Nahak, sebanyak 918 orang tetapi disebutnya akan diturunkan lebih banyak lagi. Sementara dari Polri sebanyak 1.500 personil.
Diungkap, target operasi Tinombala ini adalah menangkap Santoso. Kendala yang sementara ini dihadapi dalam pengejaran buron teror ini ada tiga yakni medan yang luas, masih ada dukungan suplai logistik masyarakat ke kelompok Santoso dan juga masih adanya suplai persenjataan dari luar.
"Kita berharap kepada warga agar tidak lagi mensuplai logistik ke masyarakat. Tapi masalahnya adalah warga tersebut diancam bakal jadi korban jika tidak mendukung mereka dan membocorkan tempat persembunyiannya," tutur Herry Nahak.
Adapun soal suplai senjata, menurut Karo Ops Polda Sulteng ini, sebenarnya sudah berkali-kali berhasil diantisipasi masuknya persenjataan yang dimasukkan dari Malaysia melalui jalur laut. Hanya sekarang, kelompok Santoso ini lebih berani lagi. Mereka membuka jalur baru untuk memasukkan senjata yakni melalui Manado, Sulawesi Utara pakai jalur laut dengan menggunakan kapal-kapal kecil.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan pencarian terhadap pelaku pemburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon
Baca SelengkapnyaPatridge menilai, personel TNI-Polri dalam Satgas Damai Cartenz ini layak menerimanya.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca Selengkapnya