TNI sebut 2 warga tertembak di Bandara Merauke karena tak sengaja
Merdeka.com - Dua warga sipil tertembak anggota TNI di Bandara Mopah, Merauke pagi tadi. Salah satu korbannya bayi berusia sekitar 3 tahun dinyatakan tewas dan orang tuanya terluka.
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Fuad Basya menjelaskan kronologi penembakan itu yang menurutnya dipicu ketidaksengajaan. Peristiwa itu bermula saat Kepala Bekang Kodam XVII Cenderwasih Letkol CPA Joko Pitoyo menitipkan pistol ke pilot saat hendak masuk ke pesawat Lion Air tujuan Jayapura.
"Itu kecelakaan, jadi ada tamu yang dilayani Tamtama, dia membawa pistol. Pistol dititip ke pihak airlines, dikasih ke pilot dan pilot yang bawa," kat Fuad saat dihubungi via telepon, Senin (9/3).
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
Dalam aturan penerbangan, pistol yang akan dibawa ke dalam pesawat harus dikosongkan lebih dulu sebelum nantinya petugas keamanan di bandara menyerahkan ke pilot. Saat pilot hendak menyerahkan pistol ke petugas Tamtama,Praka Dedy, anggota Yon 756 Yalet Merauke, di lapangan untuk dicek, tiba-tiba saja terdengar letusan tembakan.
"Pas dikosongin itu keluar tembakan. Mengenai dua orang, satu anak kecil berusia sekitar 3 tahun, dia meninggal dan satu luka, dia orang tuanya," tutup Fuad.
Kasus ini masih diselidiki pihak TNI. Sedangkan dua korban masih berada di rumah sakit.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaPomal Lantamal VI Makassar masih menahan Koptu SB yang terjerat kasus penembakan dua remaja. Sementara keluarga korban berharap tersangka pelaku dihukum berat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca SelengkapnyaKedua korban tersebut langsung dievakuasi menuju RSUD Nabire untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKetiganya bocah berusia 10 tahun, 6 tahun dan 4 tahun
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dugaan sementara, peristiwa penembakan itu berkaitan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dijerat dengan ancaman penjara paling lama 20 tahun
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca Selengkapnya