TNI sebut kelompok Santoso sudah angkat kaki dari Poso
Merdeka.com - Panglima Divisi II Kostrad Mayjen TNI Bambang Haryanto menyatakan anggota kelompok teror pimpinan Santoso sudah tidak berada lagi di hutan-hutan Poso. Menurut dia hal itu diketahui dari hasil latihan militer digelar selama tiga pekan di daerah itu.
"Kami menemukan semua tempat latihan dan persembunyian mereka selama kami melaksanakan latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di kawasan Poso pesisir selama tiga pekan terakhir ini," kata Bambang kepada wartawan di Poso, seperti dilansir dari Antara, Jumat (17/4).
Menurut Bambang, ribuan personel TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara telah melakukan latihan sampai ke puncak-puncak pegunungan diyakini menjadi tempat persembunyian dan latihan teroris itu. Tetapi mereka sudah tidak menemukan orang-orangnya.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa yang berisiko PPOK? Secara umum, PPOK sering terjadi pada perokok aktif dan pasif.
-
Apa modus yang digunakan TPPO? 'Tidak sedikit LPK yang menawarkan seseorang untuk bekerja di luar negeri. Ini adalah bagian dari kejahatan, modus operandi sebagai tempat pelatihan yang menawarkan pekerjaan,' tuturnya.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Apa yang terjadi saat Pasopati 2 diserang? Baku tembak selama 1 jam itu berhasil diredam oleh pasukan Pasopati 2. Hingga menjelang pagi hari, mereka melakukan pembersihan di lokasi peperangan.
"Saya yakin, para perusuh itu sudah meninggalkan lokasi latihan mereka sebelum TNI memulai latihan tempur PPRC pada 31 Maret 2015," ujar Bambang.
Meski latihan tempur PPRC ini tidak bertujuan memburu teroris, namun Bambang mengaku telah menegaskan kepada seluruh anak buahnya untuk bertindak tegas bila menemukan para perusuh tersebut.
Dengan latihan ini, kata Bambang, pihak TNI kini mengetahui secara detail seluruh tempat latihan dan persembunyian para teroris itu sehingga akan lebih mudah melakukan tindakan-tindakan diperlukan bila kemudian hari. Terutama jika kelompok Santoso kembali ke lokasi itu.
Bambang berharap masyarakat tidak takut melaporkan keberadaan para teroris itu kepada TNI dan Polri, bila mengetahui kehadiran mereka. Dia juga berpesan kepada masyarakat segera menghentikan memberikan bantuan logistik kepada para teroris itu selama ini.
"Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menumpas para teroris itu, kalau masyarakat mau dan berani melaporkan keberadaan mereka dan tidak memberikan dukungan apa-apa, seperti logistik," lanjut Bambang.
Bambang juga meminta anggota kelompok teror itu keluar dari tempat persembunyian dan menyerahkan diri, lalu kembali ke kehidupan normal dan damai bersama masyarakat.
Sementara itu, pihak kepolisian kini semakin gencar memburu para teroris diyakini telah keluar dari hutan-hutan Poso. Diperkirakan mereka bersembunyi di hutan-hutan sekitar Kabupaten Parigi Moutong.
Selama latihan tempur PPRC TNI berlangsung, kepolisian berhasil menembak mati salah seorang pemimpin teroris bernama Daeng Koro, dan seorang anak buahnya. Peristiwa itu terjadi saat mereka menyingkir dari hutan Poso dan bersembunyi di hutan Parigi Moutong. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko menyadari ada komunikasi yang tak tepat dalam proses relokasi ini. Sehingga memancing emosi warga.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaPencopotan Tahan Sopian Parulian dari Kabinda Papua Barat berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1324/XI/2023.
Baca SelengkapnyaSalah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.
Baca SelengkapnyaPasukan TNI terus melakukan pengejaran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaNamun PPP berpeluang untuk meninggalkan koalisi Ganjar, jika Ridwan Kamil jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaRatusan kader ini mengikuti langkah politik yang diambil Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaDikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merotasi sejumlah perwira tinggi (pati) dalam struktur TNI.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca Selengkapnya