TNI sebut polisi sudah buat sketsa penusuk Pratu Galang
Merdeka.com - Kasus penusukan menewaskan seorang anggota TNI AD, Pratu Galang, sedikit demi sedikit mulai terkuak. Kodam III Siliwangi menyebut kepolisian sudah mulai membuat sketsa pelaku buat memudahkan pencarian.
"Sekarang yang kita lakukan investigasinya masih berjalan. Polisi sudah membuat sketsa, kita tinggal lihat penyelidikannya," kata Kapendam III Siliwangi, Letkol M.D Ariyanto, di Makodam Siliwangi, Bandung, Kamis (16/6).
Menurut Ariyanto, TNI dan kepolisian terus memburu gerombolan bermotor menusuk anggota Kopassus itu. Galang tewas oleh ulah berandalan bermotor pada Minggu (5/6) lalu, di Jalan Rajawali, Bandung. Dia melanjutkan, ulah pelaku kejahatan jalanan sudah kian meresahkan.
-
Bagaimana pelaku menutupi kejahatannya? Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan, Senin (26/2), menyebut kebakaran dikondisikan oleh pelaku DZ untuk menutupi kejahatannya. Pelaku diduga sakit hati karena orang tua korban menagih utang kepadanya.
-
Kenapa situs itu dirahasiakan? Ketika para ahli menemukan situs seni cadas di Kazakhstan, mereka terkadang lebih memilih untuk merahasiakan lokasinya hingga bisa dicatat dan dipublikasikan dengan baik, kata Novozhenov, dengan mencatat perusakan situs seni cadas semacam itu oleh perusak atau orang lain terkadang menjadi masalah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Keinginannya kan harus tertangkap. Jadi kami akan kejar terus," ujar Ariyanto.
Ariyanto menyatakan, supaya kejadian serupa tak terulang, polisi dan TNI terus menggiatkan patroli, terutama di jam rawan.
"Maka yang dilakukan Kodam adalah bekerja sama untuk melaksanakan patroli gabungan," ucap Ariyanto.
Sesuai instruksi Pangdam III/Siliwangi, Mayjen Hadi Prasojo, tambah Ariyanto, jika ulah berandalan bermotor tak bisa dikendalikan, maka aksi tembak di tempat bisa dilakukan.
"Kalau melihat ada kejadian dan tidak bisa dikendalikan, tembak di tempat yang bukan mematikan, tapi lumpuhkan," tutup Ariyanto.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Joni, mengaku sudah menemukan petunjuk dalam kasus itu. Namun, dia mengaku masih mengumpulkan bukti buat menjerat para pelaku.
"Pasti harus ada titik terang dong, jangan gelap terus," kata Joni.
Hanya saja, buat mengungkap kasus itu dia tidak ingin gegabah. Guna kepentingan penyelidikan, kata dia, kepolisian merahasiakan banyak hal.
"Sudah ada peningkatan saat ini. Yang pasti pelaku ini kita buru terus," ucap Joni. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka terhadap enam personel Polres Polman setelah dilakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca Selengkapnya