TNI tak bakal ampuni kelompok yang bunuh 2 prajurit di Aceh
Merdeka.com - Dua anggota TNI Intelkam 0103 Kodim Aceh Utara berpangkat Sersan; Serda Hendri dan Sertu Indra ditemukan tewas dengan luka tembak. Diduga pelaku penembakan adalah kelompok bersenjata Din Minimi yang sudah dua tahun jadi buronan polisi.
Menanggapi kabar tersebut, Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Agus Kriswanto akan memburu para pelaku penembakan.
"Kalau sudah pada tingkat menyentuh TNI, selama masih bisa dipertimbangkan oleh hukum yang ditangani oleh pihak kepolisian. Kalau tidak, kami juga akan bertindak sesuai dengan profesi dan kemampuan saya," kata Mayjen TNI Agus Kriswanto kepada wartawan di Aceh, Selasa (24/3).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Akan tetapi, TNI belum bisa menyebutkan kelompok mana yang melakukan pembunuhan, termasuk motifnya. Namun yang sudah pasti ada sebagian kelompok rakyat Aceh yang melakukan aksi kekerasan ini.
"Saya tidak pernah mempertimbangkan kelompok mana saja, yang jelas itu adalah sebagian rakyat Aceh, saya tidak penah menyinggung mereka, apakah itu Din Minimi atau tidak,"
Pangdam beberapa kali menegaskan, selama ini TNI selalu bersama rakyat dan membantu rakyat termasuk sedang bencana. Termasuk juga membantu melakukan peningkatan produksi swasembada pangan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif kedua pelaku menikam korban hingga meninggal dunia akibat tak terima ditampar.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaHj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Baca SelengkapnyaIdentitas dua anggota TNI yang membantu Praka RM menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) diungkap ke publik.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca Selengkapnya