TNI tak bisa maju, mungkinkah Umar Patek bisa bebaskan 10 WNI?
Merdeka.com - Upaya pemerintah Filipina untuk mencari 18 sandera asing dari tangan Abu Sayyaf telah memakan korban jiwa cukup besar dari Angkatan Bersenjata mereka. 18 Tentara tewas dalam baku tembak yang berlangsung selama 10 jam pada Sabtu (9/4) lalu, sedang dari para pemberontak 5 milisi juga berhasil ditembak mati.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yakin bisa lebih baik dari tentara Filipina. Namun, niat tersebut rupanya tak mendapatkan persetujuan dari pemerintah, bahkan DPR.
Korban besar dari tentara pemerintah membuat Indonesia tak mau mengambil risiko. Alhasil, pasukan gabungan yang sudah dikerahkan menuju Nunukan, Kalimantan Timur hanya berlatih.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang paling terdampak? Menurut penelitian tahun 2017 dari Sleep Medicine Clinics, sekitar 40 hingga 70 persen lansia mengalami masalah tidur kronis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang paling terdampak oleh serangan ini? Pengguna yang paling terdampak oleh serangan ini terutama berasal dari Brasil, Spanyol, Italia, dan Rusia.
-
Siapa sasaran sindiran? Berikut ini adalah kumpulan kata-kata sindiran kena mental yang bisa digunakan untuk menyindir orang sasimo atau orang yang menyebalkan.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Rupanya, kekalahan tentara Filipina dan keengganan pemerintah untuk mengambil opsi militer dalam pembebasan sandera dimanfaatkan terpidana terorisme Umar Patek. Dia menawarkan diri untuk membantu Indonesia bernegosiasi langsung dengan kaum militan agar membebaskan ke-10 WNI.
Alhasil, muncul pertanyaan besar, apakah benar Umar Patek bisa membebaskan seluruh sandera?
Umar Patek alias Hisyam bin Alizein memang pernah dekat dengan kelompok militan di selatan Mindanao, Filipina tersebut. Dia pernah berjuang bersama mereka, bahkan dikabarkan terbunuh dalam sebuah serangan yang dilakukan Angkatan Bersenjata Filipina pada September 2006 lalu.
Kedekatan itu membuatnya merasa yakin bisa mempengaruhi pemimpin-pemimpin Abu Sayyaf untuk membebaskan 10 WNI yang disandera. Tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh pemerintah.
Analis Intelijen The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib meyakini, Umar tak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap perjuangan Indonesia dalam membebaskan seluruh sandera. Apalagi, kelompok Abu Sayyaf terpecah menjadi beberapa faksi.
"Tidak juga, kelompok Abu Sayyaf itu sendiri memiliki semacam faksi-faksi," ungkap Habib saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (12/4).
Faksi-faksi tersebut memiliki struktur organisasi dan kepemimpinan yang berbeda-beda. Namun, semuanya bernaung di bawah bendera Abu Sayyaf, yang kini berafiliasi langsung dengan ISIS di Timur Tengah.
Alhasil, tak mungkin seorang Umar Patek bisa mempengaruhi seluruh faksi tersebut. "Sebatas tawaran sih oke, tapi mereka mempunyai strategi," lanjutnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Praka RM yang merupakan anggota Paspampres, bersama dua rekan Anggota TNI menculik korban dan melakukan penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaKasus ini sudah terungkap dan enam orang sudah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaTerbaru, dia menghabiskan banyak waktu luangnya bersama istri di kediaman pribadi.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaHotman berharap kepolisian bisa mengungkap kasus terkait adanya 'cukong' yang kerap memeras para pedagang obat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaHotman bersama Ibu korban, tim hukum dan anggota DPD dari Aceh mendatangi Polisi Militer Kodam Jayakarta atau (Pomdam Jaya), tempat para tersangka ditahan.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal bintang dua TNI yang pasang badan ketika tiga prajuritnya diamankan polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaTotal 4 orang menjadi tersangka kasus penganiayaan pemuda asal Aceh.
Baca Selengkapnya