TNI tangkap kapal penyelundup 20 ton BBM subsidi di Kepulauan Riau
Merdeka.com - Anggota TNI Pangkalan Utama Angkatan Laut IV Tanjung Pinang yang dibentuk dalam Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV mengamankan Kapal Motor (KM) Hang Tuah 6 yang bermuatan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis HSD sebanyak 20 ton. Minyak itu dijual secara ilegal di perairan Selat Dempo sebelah barat Pulau Galang Batam Kepulauan Riau, Senin (2/1).
Kapal berbendera Indonesia itu dinahkodai oleh LD dengan 5 orang anak buah kapal (ABK). Menurut keterangan ABK, kapal ini telah dimodifikasi untuk mengangkut BBM milik LM warga Batam.
"KM Hang Tuah 6 berlayar dari Kijang Bintan dengan tujuan East OPL. Diduga kapal akan menjual BBM secara illegal ke kapal lain di tengah laut atau yang lebih dikenal dengan istilah ship to ship," ujar Komandan Lantamal IV Tanjung Pindang Laksamana Pertama TNI S Irawan, Selasa (3/1).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan penambang timah ilegal? Agung menjelaskan penambangan timah ilegal berkelompok di wilayah IUP PT Timah terjadi secara masif pada tahun 2020.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tim WFQR, menemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan diantaranya tidak memiliki dokumen kapal. Bahkan, ABK tidak memiliki Sijil, tidak dilengkapi dengan dokumen muatan kapal atau manifes.
"Karena ini merupakan kapal kayu yang telah dimodifikasi kita juga mencurigai kalau tonase dari kapal ini tidak sesuai," ucap Irawan.
Menurutnya, para penyelundup sengaja memanfaatkan momentum libur panjang dengan harapan dapat meloloskan diri dari pantauan aparat. Namun berkat kecermatan dan kegigihan tim WFQR yang secara rutin melakukan patroli berhasil mengamankan kapal tersebut.
"Tindakan para pelaku ini jelas sangat merugikan negara, BBM bersubsidi yang seharusnya dinikmati dan diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu justru disalahgunakan," tegasnya.
Irawan menambahkan tim WFQR Lantamal IV tidak pernah mengenal waktu dalam menjalankan tugas negara, kita selalu bergerak disaat yang tepat. Pengamanan perairan Kepri merupakan tugas dan tanggung jawab Lantamal IV.
"Untuk itu seluruh jajaran Lantamal IV melalui tim WFQR akan terus menerus memberikan pengabdian yang terbaik untuk nusa, bangsa dan Negara," kata dia.
Untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut, Kapal Hang Tuah 6 beserta seluruh ABK dan muatan dibawa menuju dermaga Yos Sudarso Mako Lantamal IV Tanjungpinang. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa 20 kotak stereofoam berisi benih lobster.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca SelengkapnyaDua warga Labuan Bajo berinisial MD (33) dan RS (29) ditangkap
Baca SelengkapnyaIrjen Iqbal menyebutkan pihaknya akan terus konsisten dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
Baca SelengkapnyaMayoritas penyelundupan yang dihalau BC Batam merupakan tembakau tanpa bea cukai dan minuman beralkohol ilegal.
Baca SelengkapnyaKinerja pengawasan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menanggulangi penyelundupan kekayaan negara.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKRI Banda Aceh-593 yang belayar dari Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah, itu membawa 810 pemudik serta 181 unit sepeda motor.
Baca SelengkapnyaKKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun
Baca SelengkapnyaPertamina harus memastikan keamanan seluruh infrastruktur energi untuk menjaga stok dan ketahanan energi nasional
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut merupakan hasil kerjasama dengan aparat penegak hukum yang telah menggagalkan penyelundupan sebanyak 24 kali di 11 lokasi.
Baca Selengkapnya