Gubernur Papua Minta Pasukan Ditarik dari Nduga, Ini Jawaban TNI
Merdeka.com - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta agar pemerintah Indonesia menarik seluruh aparat TNI-Polri yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di Kabupaten Nduga pasca terjadinya pembunuhan 16 pekerja di Nduga tanggal 1-2 Desember lalu. Lukas menyebut kehadiran aparat TNI dan Polri di sana membuat masyarakat takut.
“Kami meminta agar Presiden Jokowi segera menarik pasukan,” kata Lukas dikutip Reuters, Kamis (20/12).
Menjelang Natal, dia berharap tak ada lagi kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Kenapa Kemendag berikan bantuan ke Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana cara Kemendag berikan bantuan ke Papua? 'Kegiatan ini merupakan bukti kehadiran negara, yang diwakili oleh Kementerian Perdagangan, di manapun masyarakat berada. Apa yang dirasakan masyarakat Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, kami juga merasakan sebagai bentuk tali asih,'
-
Siapa yang pimpin Pemprov Kaltim? Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kaltim, Yusliando menuturkan, kinerja pelaksanaan pembangunan daerah sesuai denganRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018 - 2023 berjalan cukup baik.
-
Siapa pemimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua PDRI, sementara T.M. Hassan menjabat sebagai Wakil Ketua.
Hal senada diutarakan Ketua DPR Papua, Yunus Wonda. Dia mengaku mendapat laporan bahwa pengejaran yang dilakukan TNI terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat masyarakat ketakutan.
"Rakyat semakin trauma, ketakutan. Mereka lari ke hutan. Kami minta hentikan semua pergerakan di Nduga, tarik seluruh pasukan keluar dari sana," ujar Yunus kepada BBC News Indonesia.
Sementara itu, TNI menegaskan tidak akan menarik mundur pasukan dari Nduga, Papua.
Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, permintaan itu menunjukkan Gubernur dan Ketua DPRD Papua, tidak memahami tupoksi sebagai pemimpin, pejabat dan wakil rakyat. Bahwa Gubernur adalah wakil dan perpanjangan tangan pemerintah pusat dan NKRI, di daerah.
"Gubernur berkewajiban menjamin segala program nasional, harus sukses dan berjalan dengan lancar di wilayahnya. Bukan sebaliknya, malah Gubernur bersikap menentang kebijakan nasional," kata Muhammad Aidi, dalam keterangan tertulis diterima merdeka.com, Jumat (21/12).
Aidi menegaskan, kehadiran TNI-Polri di Nduga termasuk di daerah lain, di seluruh wilayah NKRI adalah untuk mengemban tugas negara, guna melindungi segenap takyat dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Kok Gubernur dan ketua DPR malah melarang kami bertugas? Sedangkan para gerombolan separatis yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran hukum," ujar Aidi.
Sampai sekarang, lanjut Aidi, masih ada 4 orang korban pembantaian oleh KKSB yang belum diketahui nasibnya. "Bapak Gubernur, Ketua DPR, para ketua Fraksi-Fraksi DPR, pemerhati HAM dan seluruh pihak-pihak yang berkepentingan, Apakah Saudara-Saudari semua dapat memahami bagaimana perasaan duka keluarga korban yang setiap saat menanyakan kepada TNI-Polri tentang nasib keluarganya yang masih hilang?" ungkap Aidi.
Aidi juga menegaskan, TNI tidak akan menarik mundur pasukan dari Nduga. "Kodam XVII/Cenderawasih, tidak akan menarik pasukan dari kabupaten Nduga. Selaku prajurit di lapangan, hari Raya bukanlah alasan untuk ditarik dari penugasan, karena kami yakin Tuhan pun juga Maha Tahu akan kondisi itu," tegas Aidi.
"Sebagian besar prajurit kami juga ummat Kristiani. Pangdam dan Kapolda juga hamba Tuhan. Kami prajurit, sudah terbiasa merayakan hari Raya di daerah penugasan, di gunung, di hutan, di tengah laut atau di mana pun kami ditugaskan. Dan tidak ada masalah dengan perayaan Natal di Mbua dan Yigi Kompleks, rakyat dan aparat keamanan khususnya umat Kristiani, akan melaksanakan ibadah secara bersama-sama," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk posisi Pj gubernur Papua, sejumlah nama sudah beredar sejak dini. Tetapi dari nama yang beredar, tidak ada yang Orang Asli Papua (OAP).
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyerahkan risalah serah terima jabatan Kasad ke Jenderal Maruli.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, apa yang dilakukan aparat negara itu telah merendahkan derajat negara.
Baca SelengkapnyaKomarudin meminta kepada Pj yang ingin menjadi tim sukses salah satu palson untuk silakan keluar
Baca SelengkapnyaMRP meminta kepada Presiden Jokowi kepala daerah pada Pilkada 2024 diisi oleh orang-orang asli Papua.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan aparat diharapkan dapat memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menumpang Pesawat TNI-AU Boeing A-7307. Dan Kapolri menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800.
Baca SelengkapnyaTerkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Agus berkolaborasi dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat terkait penanganan Papua.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca Selengkapnya