TNI telusuri kabar penyanderaan 13 WNI oleh kelompok Abu Sayyaf
Merdeka.com - Kodam VI Mulawarman belum bisa memastikan kebenaran informasi penyanderaan 13 ABK Tugboat Charles 00 asal Samarinda, di perairan Filipina. Terduga penyandera, kelompok Abu Sayyaf dikabarkan meminta uang tebusan 20 ringgit.
"Saya baru tahu, saya cek dulu kebenaran kabar itu," kata Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Letkol Inf Soebagyo saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (22/6) sore.
Kabar itu dinilai cukup menyentak jajaran TNI. Terlebih lagi, insiden dua kali penyanderaan tugboat Indonesia sebelumnya, meski akhirnya dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Siapa yang meminta tebusan USD 8 juta? 'Mereka minta tebusan USD 8 juta,' ujar dia.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
"Kami dari Kodam, lagi telusuri informasi penyanderaan ini ya," tegas Soebagyo.
Diketahui, Tugboat Charles 00 yang berlayar dari Samarinda di Kalimantan Timur menuju Filipina, dengan 13 ABK, diduga disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Kabar itu berasal dari Mega, istri dari salah seorang ABK tugboat, Ismail, yang menghubunginya sekitar pukul 11.00 WITA pagi tadi.
Para militan abu Sayyaf meminta uang tebusan 20 juta ringgit untuk menebus pembebasan 13 ABK tersebut dari tangan mereka. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian ini.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaImam Masykur dibunuh usai dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPenculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaViral video merekam ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah yang disumpah di atas Alquran.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah menetapkan sebanyak tiga anggota TNI sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaHotman bersama Ibu korban, tim hukum dan anggota DPD dari Aceh mendatangi Polisi Militer Kodam Jayakarta atau (Pomdam Jaya), tempat para tersangka ditahan.
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca Selengkapnya