TNP2K: Kartu sakti Jokowi murni dana APBN 2014
Merdeka.com - Kepala Pokja tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K) Ari Perdana membantah, anggaran program kartu sakti yang diluncurkan oleh pemerintahan Jokowi-JK diambil dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) BUMN. Sebenarnya, dana diambil dari APBN 2014.
"Dana bukan dari CSR, tapi murni dari APBN 2014," kata Ari Perdana dalam diskusi 'Menguji Kartu Sakti' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (8/11/2014).
Menurut dia, pro-kontra kartu sakti pemerintah Jokowi-JK menjadi hal yang wajar muncul di masyarakat karena ingin melakukan penanggulangan kemiskinan yang cepat. Selain itu, anggaran yang dipakai untuk program kartu sakti pemerintah Jokowi-JK didapatkan dari alokasi bantuan sosial.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
"Sebenarnya sama saja, enggak ada yang baru. Hanya masalah penyampaian saja. Karena ingin lari kencang, ujarnya.
Lanjut dia, dana bantuan sosial yang direlokasi untuk kartu sakti ini dari anggaran subsidi kenaikan harga BBM pada pemerintahan SBY-Boediono. Sehingga tidak perlu menunggu persetujuan DPR untuk menerapkan kartu sakti ini.
"Dana pemerintahan sebelumnya yang sudah mengalokasikan untuk dana bantuan sosial seperti BSM, BLT, Jamkesda, dana Bos dan yang lainnya," imbuhnya.
Seperti diketahui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengakui biaya penerbitan kartu sakti Presiden Jokowi seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berasal dari dana CSR BUMN.
Bahkan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menyindir kalau CSR itu sudah ada anggarannya. Dia meminta pemerintah jangan mengakali program kartu-kartu sakti itu dengan CSR BUMN.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi dituding cawe-cawe dalam kepengurusan PDI Perjuangan (PDIP) periode 2019-2028.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyindir program KTP Sakti dengan kasus mega korupsi proyek e-KTP.
Baca Selengkapnyaak hanya itu, Airlangga pun menilai Presiden Jokowi nyaman dengan partainya tersebut.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana buka suara terkait kabar Jokowi akan reshuffle Bahlil di IKN.
Baca SelengkapnyaRieke mengaku tidak khawatir kunjungan Jokowi akan menggerus suara PDIP di Jateng.
Baca SelengkapnyaAri Dwipayana menjelaskan Jokowi tak didampingi Mensos Tri Rismaharini, karena terkait dengan cadangan pangan.
Baca SelengkapnyaBudi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.
Baca Selengkapnya