Tokoh Senior Papua: Saya Sesalkan Kejadian Ini, Kembalilah Tenang
Merdeka.com - Situasi Papua kembali memanas pada Kamis (30/8). Sejumlah gedung terbakar. Kondisi itu berlangsung sejak siang hingga malam hari. Suasana begitu mencekam.
Tokoh senior Papua, Fredi Numberi, menyesalkan rentetan kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu. Dia berharap masyarakat di Papua maupun Papua Barat kembali tenang.
"Saya menyesalkan kejadian ini. Sedih, kenapa ini terjadi. Kembalilah tenang. Percaya pada pemerintah dapat menyelesaikan ini dengan baik demi Papua yang lebih baik," kata Fredi dalam jumpa pers bersama Menko Polhukam, Wiranto, di Kementerian Polhukam, Jumat (30/8).
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Bagaimana partai Papua bantu ekonomi? Adapun sejumlah misi yang akan diemban Partai Kasih, diantaranya, memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga, karena maju mundurnya suatu bangsa sangat tergantung kepada kehidupan keluarga itu sendiri. Kemudian, memberantas kemiskinan menuju Indonesia yang sejahtera.'Membuka lapangan pekerjaan bagi yang putus sekolah dan yang tidak bersekolah, memberikan pelatihan dan kursus,' jelasnya.
-
Bagaimana cara Kemendag berikan bantuan ke Papua? 'Kegiatan ini merupakan bukti kehadiran negara, yang diwakili oleh Kementerian Perdagangan, di manapun masyarakat berada. Apa yang dirasakan masyarakat Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, kami juga merasakan sebagai bentuk tali asih,'
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
Menurut Fredi, cara-cara yang dilakukan masyarakat Papua dengan melakukan perusakan tidak tepat. "Kalau ada masalah, komunikasikan dengan baik. Kami senior selalu bantu karena kita yakin bila negeri ini akan makmur dan negara lain akan takut," katanya.
Fredi menyayangkan kejadian itu karena mengetahui persis pembangunan di Papua maupun Papua Barat. Dia melihat kondisi Papua saat ini sudah lebih baik. Ada yang dikerjakan namun tetap ada sejumlah hal kecil yang belum tersentuh.
"Saya ikut, saya sebelum menteri itu jadi gubernur era Presiden Habibie, sampai dua kali jadi menteri terakhir dengan Pak SBY. Saya tahu betul langkah yang dilakukan terhadap Papua. Pada periode Jokowi ini banyak kemajuan, namun memang ada hal kecil belum tersentuh, tapi pemerintah akui itu dan akan diselesaikan bertahap," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko Polhukam Wiranto juga memastikan pihak yang melakukan pelanggaran hukum di balik rusuh Papua dan Papua Barat akan diproses.
"Yang salah dihukum sudah dan sedang dilaksanakan, baik di Papua dan Papua Barat. Pagi tadi saya cek di Jatim proses hukum dari Kodam Brawijaya dilakukan, lima orang di skors termasuk Danramil, Danramil dan Babinsa diduga melanggar Disiplin TNI. Dari masyarakat sipil, tersangka Tri Susanti sudah ditangani Polda Jatim. Di papua orang lakukan anarkis juga ditangani secara hukum, ini negara hukum, kita sudah lakukan," jelas Wiranto.
Wiranto memastikan pemerintah tetap memikirkan solusi terbaik untuk menstabilkan kondisi di Papua dan Papua Barat. Salah satunya dengan berdialog dengan sejumlah tokoh Papua dan Papua Barat.
Dalam pertemuan itu dibahas situasi Papua dan Papua Barat saat ini. Menurutnya, semua pihak menyesalkan kerusuhan yang terjadi karena ucapan tidak pantas. Ucapan itu menggugah emosi ketersinggungan rakyat Papua dan Papua Barat. Hingga berujung aksi demo yang ditunggangi pihak tak bertanggung jawab. Sehingga menjadi anarkis dan menimbulkan banyak kerugian.
"Kita bukan cari siapa yang salah bukan cari kesalahan baik perorangan, kelompok atau institusi, tapi cari solusi apa yang terbaik, supaya suasana panas bisa redam, tenang kembali, setelah itu bisa pikir ke depan apa yang harus dilakukan untuk bangun Papua dan Papua Barat lebih baik lagi, sehingga sejajar dengan provinsi lain yang lebih dulu dibangun," tegas dia.
Dia berharap ketegangan di Papua berakhir. Sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang.
"Kembali stabil, dari kondisi itulah kita bangun pikiran baru, agar pembangunan Papua dan Papua Barat, lebih kondusif, terintegrasi dan menjamin kemajuan di daerah itu," tegas Wiranto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaDengan kerendahan hatinya dia meminta maaf atas nama anak buahnya.
Baca SelengkapnyaTerkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaBelakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaPemprov Papua Tengah bukan anti demokrasi, tapi semuanya harus pada ruang-ruang, yang telah ditentukan," kata Ribka tegas.
Baca SelengkapnyaTagar All Eyes On Papua viral sebagai bentuk protes penolakan pembangunan perkebunan sawit di Boven Digoel.
Baca SelengkapnyaDua hari terakhir, OPM membakar SDN dan puskesmas. Tak hanya itu, mereka juga mengancam guru dan tenaga medis.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca Selengkapnya