Tolak digusur, warga Kebun Sayur Ciracas mengadu ke Komnas HAM
Merdeka.com - Puluhan warga Kebun Sayur, Ciracas, Jakarta Timur didampingi LBH Jakarta dan perwakilan Fakultas Hukum Universitas Indonesia menyambangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/6).
Kedatangan mereka guna memperjelas sengketa atas hak lahan tinggal yang terancam akan keberlangsungan tempat tinggal mereka oleh Perum Perhubungan Djakarta (PPD).
Pengacara LBH Jakarta Charlie Albajilie menjelaskan sengketa antara warga dan PPD menemui jalan buntu hingga 2012. Mediasi antara kedua belah pihak yang juga difasilitasi Komas HAM pada 2009, baru menghasilkan penerbitan Status Quo (sengketa) oleh Badan Pertanahan Negara (BPN).
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
"Satu-satunya informasi didapat saat mediasi di Komnas HAM, saat itu BPN memberi keterangan bahwa tidak ada sertifikat di tanah itu, jadi warga dan PPD bersatus sama tanpa sertifikat," kata Charlie di Ruang Asmara Nababan, Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (4/6).
Kendati masih belum ada kejelasan pasca 2012, PPD 'kembali beraksi' pada 2017. Sebuah MoU tercipta bersama PT Adhi Karya untuk sebuah Proyek LRT City Urban Signature, salah satu project transit oriented development (TOD). Pembangunan proyek tersebut menggunakan lahan yang disengketakan, antara warga dan PPD.
"Jadi Adhi Karya sendiri sudah membangun lahan pemasaran di lahan sebelah pemukiman warga, klaim mereka sudah clean and clear (CNC). Mereka bikin kantor pemasaran dan memasarkan lahan yang sebenarnya adalah lahan warga (atau lahan yang masih disengketa kepemilikannya dengan PPD)," jelas Charlie.
Charlie mengungkap, warga kini semakin cemas, tidak adanya musyawarah dan kejelasan atas tanah tersebut, justru terintimidasi lewat kegiatan pengukuran lahan di tanah tersebut dengan mendatangkan aparat sebagai penjagaan tanpa izin empunya.
"Jadi secara tidak langsung warga dinilai tak berhak dan pengukuran dilakukan untuk proyek apartemen tersebut, itu dilakukan sejak awal 2018," beber dia.
Kini, usai diadukan kembali ke Komnas HAM, 2.300 warga Kebun Sayur Ciracas berharap akan ada mediasi lanjutan bersama pihak terkait, seperti Pemprov DKI, Adhi Karya, PPD, dan BPN untuk klarifikasi.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaTidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaKomnas HAM menjadi mediator sengketa antara warga Kampung Bayam dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait pembangunan JIS.
Baca SelengkapnyaKejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.
Baca Selengkapnya