Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tolak digusur, warga komplek TNI ngadu ke Komnas HAM

Tolak digusur, warga komplek TNI ngadu ke Komnas HAM Warga komplek TNI demo di Komnas HAM. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Forum Warga Komplek Eks 3 Mei dan Yon Angkub Jakarta Timur menggelar aksi di depan Kantor Komnas HAM Jakarta Pusat, Kamis (14/4). Jumlah massa yang datang tersebut sekitar 100 orang.

"Kami warga komplek Eks 3 Mei dan Yon Angkub Jakarta Timur telah menempati rumah selama lebih dari 50 tahun. Kami datang ke Komnas HAM untuk mediasi antara warga kompleks dengan TNI AD," ucap Alan, salah satu warga kompleks 3 Mei, Kamis (14/4).

Sementara Franstopo, koordinator aksi tersebut mengatakan, mereka menolak pengosongan yang dilakukan oleh Kodam Jaya di Kompleks 3 Mei, Yon Angkub, dan Kompleks Purnawirawan Angkatan Darat (KPAD) Bintaro Jakarta Timur.

"Surat peringatan kedua sudah dikeluarkan tanggal 13 April 2014. Kami diberikan jangka waktu 14 hari untuk diadakan pengosongan rumah. Di sini kami minta perlindungan dari Komnas HAM. Komnas HAM harus berada di pihak rakyat. Kalau begini tidak ada penyelesaiannya. Kita akan buktikan kinerja dari Komnas HAM," ucap Franstopo.

Massa aksi yang tergabung tersebut dari beberapa Komplek TNI AD antara lain Komplek TNI AD Bintaro, Komplek TNI AD Cililitan, Komplek TNI AD Kalideres, Komplek TNI AD Cijantung. Pantauan merdeka.com dalam aksi tersebut masa menggelar spanduk yang bertuliskan 'Hentikan Pengosongan Paksa Rumah-Rumah Purnawirawan, Warakawuri Dan Putra Putri, Jalankan Dan Patuhi Moratorium'.

Dalam aksi tersebut massa menggunakan kaos berwarna putih bertuliskan 'Dalam Tubuh Kami Mengalir Darah TNI, Jangan Dzholimi Kami'.

Saat aksi tersebut massa melontarkan kata dengan lantang, "Kami Tetap Akan Bertahan Atas Rumah Yang Selama Ini Kami Tempati Sampai Kapanpun". Hingga pukul 12/30 WIB massa masih tetap bertahan di depan kantor Komnas HAM.

"Kita tidak akan bubar sampai Pangdam memerintahkan jajarannya untuk tidak eksekusi pengosongan rumah kami," ujar Franstopo.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN

Selain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi

Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran

Aksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Konflik Jakpro dan Warga Kampung Bayam, Ini Hasil Mediasi Dilakukan Komnas HAM
Babak Baru Konflik Jakpro dan Warga Kampung Bayam, Ini Hasil Mediasi Dilakukan Komnas HAM

Komnas HAM menjadi mediator sengketa antara warga Kampung Bayam dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait pembangunan JIS.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki

Warga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Keluarga Anggota TNI di Palembang, Bantah Ngamuk karena Suara Bising Lagu Kemerdekaan
Klarifikasi Keluarga Anggota TNI di Palembang, Bantah Ngamuk karena Suara Bising Lagu Kemerdekaan

"Tidak ada lagu kemerdekaan, yang ada musik remix siang bolong. Mereka (2 anggota TNI) menegur tapi malah dikeroyok," ungkap NA, keluarga anggota TNI.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Dikeroyok Grup Musik di Pamekasan, Ini Penjelasan Polisi
Anggota TNI Dikeroyok Grup Musik di Pamekasan, Ini Penjelasan Polisi

Kasus pengeroyokan anggota TNI ini sudah ditangani oleh Sub Den Pom TNI Pamekasan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Kecam Anggota TNI Seret Relawan Ganjar ke Markas Lalu Dipukuli, Dua Masih di RS
VIDEO: PDIP Kecam Anggota TNI Seret Relawan Ganjar ke Markas Lalu Dipukuli, Dua Masih di RS

PDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md

Baca Selengkapnya
Geram Relawan Ganjar Dianiaya Prajurit, PDIP: Panglima TNI Jangan Anggap Sepele, Ini Langgar HAM
Geram Relawan Ganjar Dianiaya Prajurit, PDIP: Panglima TNI Jangan Anggap Sepele, Ini Langgar HAM

Ahmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mantan Panglima TNI Andika Kecewa Pernyataan Dandim Boyolali: Enggak Nyambung!
VIDEO: Mantan Panglima TNI Andika Kecewa Pernyataan Dandim Boyolali: Enggak Nyambung!

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.

Baca Selengkapnya
Polisi Keok Sampai Kabur Diskak Advokat, Debat Keras Soal Halangi Bantuan Hukum Demonstran yang Ditangkap
Polisi Keok Sampai Kabur Diskak Advokat, Debat Keras Soal Halangi Bantuan Hukum Demonstran yang Ditangkap

Reaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.

Baca Selengkapnya