Tolak digusur, warga Zeni Mampang cabut nisan makam keluarganya
Merdeka.com - Warga perumahan Zeni, Mampang, Jakarta selatan, mengancam akan membongkar makam orang tuanya di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan. Mereka sudah siap menggali dengan menggotong keranda dan beberapa pacul.
Nisan di makam bernomor 380 atas nama Letda Purnawirawan ABRI Dardji sudah dicabut.
Salah satu korban pengosongan, Mayjen Purnawirawan Shamsudin menyatakan pembongkaran dihentikan sementara untuk menunggu Mayor Dazril Zanuar untuk berkomunikasi dengan Kodam Jaya. Jika tak mengurungkan niat menggusur, maka mereka akan nekat membongkar makam keluarganya.
-
Siapa yang dimakamkan di makam ini? Namun, berita menggembirakan datang dari arkeolog Republik Ceko yang berhasil menemukan kembali makam Ptahshepses setelah bertahun-tahun pencarian.
-
Siapa yang dimakamkan di makam tersebut? Dilansir AOL, puncak dari penggalian sejauh ini adalah sebuah makam yang ditemukan pada tahun 2018 yang diyakini para ahli sebagai milik seorang pangeran Picene.
-
Siapa yang dikuburkan di makam itu? Arkeolog menemukan makam seorang wanita di antara belasan kuburan laki-laki.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Siapa yang dikuburkan dalam makam itu? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
"Tekad dari keluarga yang punya bintang gerilya siap untuk di bongkar. Kami kasih toleransi karena Askop Garnisun mau kemari. Kita harapkan itu berhenti dulu. Ini siap untuk dibongkar. Saya pernah TNI, saya pernah operasi di mana-mana, senjata kami arahkan ke lawan," kata Shamsudin di Area Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu (19/12).
Menurut Shamsudin, bangunan yang akan digusur Kodam Jaya merupakan hasil keringat yang mereka beli sendiri. Mereka tengah mengurusnya di pengadilan terkait sengketa ini.
"Kami minta Askop Kodam tolong hentikan ini. Ini kalau luar negeri tahu kita malu besar sebagai bangsa. Bukan hanya TNI yang malu," tuturnya.
Shamsudin geram karena sejauh ini warga yang menolak digusur sering diancam. Mereka juga putus asa karena jalur dialog sudah dicoba berulangkali tapi gagal. Shamsudin juga mengaku bahwa tanah mereka sudah diakui Presiden Jokowi.
"Jokowi sudah kita SMS. Jokowi pernah pada bukan puasa yang lalu bertemu kami. Jokowi sudah berjanji dan mengakui bahwa ini tanah kami. Komisi I DPR pertengahan Januari besok akan membentuk tim terdiri dari Menkeu, Badan Pertahanan, TNI AD, dan keluarga korban," pungkasnya.
Seperti diketahui rumah yang akan disengketakan berada di RT 1 sampai 4 di RW III. Sebanyak 70 rumah yang dihuni 117 warga perumahan Zeni Mampang terancam penggusuran. Kodam Jaya telah lama berencana mengosongkan rumah-rumah tersebut hari ini. Lalu memindahkan lebih dari 200 warga ke perumahan Yayasan Benteng di Cilodong.
Pengosongan dan pemindahan itu didasarkan pada status tanah yang sudah beralih antara Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) dan PT Continental. Kompleks Perumahan Zeni didiami oleh para purnawirawan Korps Zeni TNI-AD beserta warakawuri.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Janji Dudung ini berhasil membuat adik pahlawan merasa terharu.
Baca SelengkapnyaMakam di Wlingi Kabupaten Blitar ini dulunya adalah kompleks makam mewah. Kini lokasinya dijadikan areal persawahan.
Baca SelengkapnyaKepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.
Baca SelengkapnyaIa tak ingin warga yang sedih kehilangan orang tersayang masih harus berjuang beli tanah makam.
Baca SelengkapnyaKepalan tangan tersebut menjadi simbol perjuangan Bagindo Aziz Chan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Padang.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKompleks makam terletak di dalam hutan Gampong Alue Rime, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara
Baca SelengkapnyaKeluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Baca SelengkapnyaPada dinding-dinding rumah itu masih terdapat lubang-lubang bekas peluru yang ditembakkan pada saat perang meletus.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSyawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca Selengkapnya