Tolak kenaikan BBM, PMII dan HMI serbu Balai kota Kediri
Merdeka.com - Meski sudah ditetapkan pemerintah terkait kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar, namun reaksi atas kebijakan yang menjadi pil pahit dan berdampak luas bagi masyarakat tetap terjadi. Ratusan massa PMII dan HMI Cabang Kota Kediri melakukan long march aksi penolakan menuju Balai Kota Kediri di Jalan Basuki Rahmad Kota Kediri, Rabu (19/11).
Inti dari aksi dua kelompok mahasiswa ini adalah mengecam kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi-JK yang menaikkan harga BBM. Sebelumnya massa HMI mendatangi kantor DPRD Kota Kediri dan dilanjutkan ke Balai Kota Kediri dengan massa kurang lebih 30 orang dengan kendaraan roda dua. Mereka langsung disambut oleh Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar di Balai Kota.
Selang beberapa menit kemudian massa dari PMII yang berjumlah kurang lebih 150 orang melakukan long march dari Gedung Nasional Indonesia menuju balai kota yang berjarak kurang lebih 1 km. Setelah massa HMI membubarkan diri, Wali Kota Abdullah Abu Bakar, selanjutnya menemui massa PMII yang mengadakan aksi di samping rumah dinas wali kota.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Meski awalnya massa PMII sempat adu kekuatan dengan Satpol PP karena ingin masuk ke balai kota namun bisa diredakan setelah Wali Kota Abdullah Abu Bakar menemui massa PMII. Dalam sambutannya Abdullah Abu Bakar juga menyatakan menolak dengan kenaikan harga BBM bersubsidi, sebab hal tersebut menjadi penyebab laju inflasi di Kota Kediri akan meningkat. Meski demikian pihaknya telah melakukan beberapa program yang intinya pro rakyat untuk menanggulangi dampak kenaikan harga BBM ini.
Selain memberikan orasi dan jawaban tegas yang diminta oleh para pengunjuk rasa, Abdullah Abu Bakar juga menandatangani surat pernyataan yang dibawa oleh para mahasiswa bahwa pemerintah Kota Kediri terkait dampak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Enam tuntutan yang diminta ditandatangani wali kota tersebut pertama adalah, pemerintah Kota Kediri harus segera menetapkan UMK di Kota Kediri. Kedua, segera menstabilkan harga-harga bahan pokok, ketiga, memperbaiki infrastruktur dan layanan umum kepada masyarakat. Ke empat memperbaiki pelayanan pendidikan, ekonom I dan potongan subsidi BBM bagi masyarakat di Kota Kediri, Dan keenam meminta pemerataan kartu sehat, kartu pintar dan kartu miskin bagi masyarakat miskin yang membutuhkan di Kota Kediri.
Aksi para mahasiswa ditutup dengan membakar berbagai poster yang berisi kecaman terhadap pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat di atas beranda yang dibawa oleh para mahasiswa.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini untuk mengevaluasi sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaDalam aksi yang dihelat di depan Kantor KPU RI juga hadir mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTuntutan pemakzulan Jokowi itu dilakukan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap telah melemahkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaRatusan massa membentangkan spanduk di gerbang lalu membakarnya
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca Selengkapnya