Tolak ojek online, ribuan pengendara becak geruduk balai kota Solo
Merdeka.com - Ribuan pengendara becak menggeruduk Balai Kota Solo, Kamis (29/12). Dengan mengendarai becak masing-masing, para pengendara becak yang mengenakan rompi biru bertuliskan 'SOLO' masuk dan menggelar aksi demonstrasi di halaman Pendhapi Gede.
"Tolak GO-JEK, tolak GO-JEK, tolak GO-JEK, GO-JEK tak boleh ada di Solo," teriak para peserta aksi sambil mengepalkan tangan.
Ketua Forum Komunikasi Keluarga Becak Kota Surakarta, Sardi Ahmad mengatakan, semenjak kedatangan ojek online 4 bulan lalu, penghasilan para pengendara becak menurun drastis hingga 75 persen. Bahkan saat ini para pengayuh roda tiga itu tak bisa menghidupi keluarganya lagi.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
-
Kapan pecel di kereta ramai? Penumpang kereta tahun 1980-an sampai 2010 -an mungkin masih ingat betapa ramainya kondisi gerbong kereta api oleh para pedagang asongan.
-
Siapa yang memanfaatkan ojek di Dusun Butuh? Tarif yang dikenakan pendaki untuk bisa naik ojek itu adalah Rp20.000 sekali jalan, untuk pulang pergi tarif totalnya Rp40.000.
-
Kenapa ojek muncul? Ide ini muncul dari kondisi jalan desa yang rusak serta tak bisa dilalui oleh mobil sehingga, ditawarkan jasa transportasi lain berupa ojek sepeda.
"Sekarang di mal-mal, di sekolah semua dikuasai GO-JEK, kami tidak bisa narik. Dulu penghasilan kami rata-rata Rp 50 ribu per hari, sekarang sehari Rp 10 ribu aja sulit. Kami tidak bisa menyekolahkan anak, makan saja susah," keluh Sardi.
Sardi mengaku kecewa dengan Pemerintah Kota Solo yang seolah membiarkan keberadaan ojek online. Janji-janji untuk melarang transportasi online seolah hanya wacana belaka. Ia mengancam akan mengerahkan masa yang lebih banyak jika tak ada tindakan tegas dari pemerintah untuk melarang ojek online.
"Pangkalan becak sudah tergeser oleh GO-JEK, sekarang ini kami bisa narik sekali aja sudah untung. Dengan tarif murah GO-JEK, becak tidak laku. Kalau mau persaingan harga yang sehat dong, jangan mematikan becak. Kalau tidak ada tindakan kami siap aksi lebih besar lagi," kata Sardi sambil menyebutkan jumlah pengayuh becak di Solo raya saat ini ada 4.500 lebih.
Sardi mengatakan, sebagai ikon Kota Solo, saat ini becak hanya dipandang sebelah mata, tanpa ada perlindungan dan campur tangan maksimal dari pemerintah. Melalui aksi tersebut pihaknya menuntut 3 hal.
Yakni melarang beroperasinya transportasi online (GO-JEK, Uber, Grab), tak memberikan izin beroperasinya transportasi online serta meminta Pemkot dan DPRD membuat Perda yang melindungi transportasi becak.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaRuas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat ditutup.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaSembako ini hanya berlaku bagi driver ojol dan petugas parkir yang bisa menunjukkan KTP Solo.
Baca SelengkapnyaDalam tuntutannya ojol meminta pihak pemerintah untuk membuat undang-undang perihal hubungan kerja antara pihak ojol dengan perusahaan aplikasi.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut, sebanyak 1.784 personel gabungan dikerahkan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaMereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca Selengkapnya