Tolak pabrik Semen Gombong, ratusan warga dari 5 desa geruduk DPRD
Merdeka.com - Ratusan warga lima desa di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, demonstrasi menolak proses pembangunan pabrik semen PT Semen Gombong, yang merupakan anak perusahaan Medco Group, Senin (2/5) siang.
Kelima desa adalah Sikayu, Karangsari, Ronggodono, Banyumudal dan Nogoraji. Para warga menuntut agar izin penambangan bahan semen dibatalkan.
Mereka dari masing-masing desa dengan angkutan sebanyak tujuh truk dan puluhan sepeda motor, melakukan konvoi dari desa masing-masing menuju ke Gedung DPRD Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
-
Mengapa petani Kendeng menolak pabrik semen? Untuk menolak pembangunan itu, pada tahun 2016 dan 2017 lalu mereka melakukan aksi cor kaki. Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
-
Kenapa para pedagang di Pasar Mendenrejo menagih janji? Mereka menagih janji agar pasar tersebut segera direnovasi. 'Pak Arief Rohman tolong pasarnya segera dibangun. Nanti kan kalau sudah dibangun pasarnya jadi rame, soalnya juga pernah dikunjungi Pak Jokowi. Makanya kita mau nagih janji Pak Jokowi lewat Pak Arief Rohman, karena bupatinya Pak Arief,'
-
Apa yang terjadi di Kebumen? Di usia senjanya, Supardi (84), warga Kecamatan Rowokele, Kebumen, menghabiskan masa tuanya dengan rutin membersihkan pekarangan rumahnya. Dedaunan yang jatuh berserakan di halaman belakang, ia bakar hingga menjadi abu.Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Mengapa warga Latimojong menolak harga pembebasan lahan? Cones mengaku pasca kejadian tersebut keluarganya mengalami trauma. Bahkan, anaknya enggan berangkat ke sekolah. 'Anak saya trauma dan tidak masuk sekolah karena peristiwa kemarin. Untuk sementara kami menenangkan diri di rumah kerabat,' ucapnya.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Dalam aksinya yang dipimpin Koordinator Lapangan (Korlap) Nang Triadi menyatakan, bahwa lokasi yang akan dibangun pabrik semen merupakan bentangan kawasan karst. Sehingga jika dibangun pabrik semen maka keberadaan mata air di sekitar Gombong akan terancam.
"Kehadiran PT Semen Gombong yang merupakan anak perusahaan Medco Group untuk membangun pabrik semen adalah mengancam keberadaan dan keselamatan mata air yang ada di sekitar kawasan karst, khususnya di Kawasan Karst Gombong Selatan," tegasnya.
Selain itu menurut Triadi, janji PT Semen Gombong untuk menyejahterakan masyarakat juga sampai sekarang tidak terbukti. Pasalnya, beberapa tanah warga yang sudah dibebaskan lahanya tidak diberikan ganti rugi secara penuh. Sehingga, warga menganggap PT Semen Gombong sudah ingkar janji.
"PT Semen Gombong sudah kurang lebih selama 18 tahun mengobral janji ke ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Sikayu, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Anak perusahaan PT Medco itu menjanjikan akan memberikan ganti rugi berbagai jenis tanaman ke sekitar 250 KK warga yang tanahnya digunakan membuka area eksplorasi produksi semen," terangnya.
Meski janji sudah disampaikan oleh PT Semen Gombong sejak tahun 1969 dan dilakukan revisi dan pendataan ulang tanaman yang hilang kepada warga tahun 2014 lalu, namun ganti rugi yang dijanjikan perusahaan milik Arifin Panigoro itu tak kunjung terealisasi.
"Kami anggap PT Semen Gombong tidak mempunyai itikad baik untuk memenuhi janjinya terhadap utang yang secara otomatis dibebankan oleh perusahaan yang berpusat di Jakarta itu," ungkapnya.
Sampai siang ini, ratusan warga dari lima desa di Kecamatan Gombong tersebut masih melakukan orasi dan bertahan di depan pintu gerbang Kantor DPRD Kabupaten Kebumen. Pasalnya, di dalam gedung terdapat ratusan masa Guru Tidak Tetap (GTT) yang melakukan audiensi dengan anggota DPRD Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut kepada Majelis Hakim Mahkamah Agung untuk menegakkan keadilan masyarakat Dairi dalam mempertahankan ruang pertanian
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaIshak sebagai salah seorang perwakilan warga Parung Panjang meluapkan perasaannya kepada Mulayadi selaku pimpinan Komisi V DPR.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut situasi terkini sudah kondusif setelah pembakaran kantor bupati Pohuwato
Baca Selengkapnya