Nelayan desak Gubernur Ganjar cabut larangan penggunaan cantrang
Merdeka.com - Ratusan nelayan dari Kabupaten Rembang dan Jepara, Jawa Tengah Selasa (3/1) mendemo Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam aksinya, mereka menuntut supaya larangan penggunaan alat tangkap cantrang (pukat sela dan pukat harimau) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti segera dicabut.
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan bertuliskan 'Selamatkan nasib anak-anak nelayan cantrang Rembang', 'Keputusan Menteri Susi soal cantrang seperti vonis mati bagi nelayan', 'Pak Ganjar, bantu kami lawan Bu Susi'.
Para nelayan ini usai melakukan long-march atau jalan kaki dari Kawasan Taman Keluarga Bencana (KB) di Jalan Menteri Soepeno Semarang, sepanjang aksinya melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga memperoleh pengawalan ketat dari ratusan petugas dari Polrestabes Semarang, Jawa Tengah .
-
Bagaimana Ganjar tanggapi keluhan nelayan? Usai berdialog, Ganjar menegaskan bahwa praktik semacam itu tidak dibenarkan. Hal itu menjadi tugas bagi pemerintah memberikan edukasi sehingga membuat nelayan tidak merasa penyetoran uang ke preman adalah kewajiban.
-
Dimana Ganjar Pranowo berdialog dengan nelayan? 'Ada bajak laut,' kata nelayan.Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya. 'Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah,' ujar nelayan.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar? Mereka mengeluh harus menyetor uang keamanan kepada preman.
-
Siapa yang tanggapi pernyataan Ganjar? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Siapa yang mengajak Ganjar merangkul? Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengaku ingin merangkul pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Koordinator aksi dari nelayan Rembang, Supadi saat berorasi mengatakan, sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 2 tahun 2015, batas akhir penggunaan alat tangkap cantrang berakhir 31 Desember 2016. Namun nelayan tetap bersikeras menolak karena untuk beralih dari alat cantrang butuh biaya yang cukup besar.
"Kami minta Permen KKP nomor 2 tahun 2015 segera untuk dicabut. Kami juga menuntut supaya ibu Susi mau berdiskusi dengam nelayan sebab sejak aturan itu dibuat tidak pernah ada komunikasi maupun diskusi dengan kami para nelayan," ungkap Supadi saat orasi.
Supadi mengungkapkan para nelayan juga meminta penjelasan pada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenai adanya informasi bahwa ada proses perpanjangan waktu pelarangan penggunaan cantrang sampai enam bulan kedepan di tahun 2017.
"Nyatannya informasi itu belum ada kejelasan sampai sekarang. Belum ada surat resmi dan hitam di atas putih dari Menteri KKP. Info itu sangat meresahkan nelayan. Kami butuh kejelasan," ungkapnya.
Untuk itu, Supadi menegaskan beredarnya informasi mengenai adanya perpanjangan larangan sampai enam bulan di 2017 oleh KKP yang dilontarkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, para nelayan mendesak agar larangan tersebut dipertegas lagi melalui Surat Keputusan (SK) Menteri KKP.
"Pengunduran waktu yang hanya enam bulan jelas belum cukup dan informasi ini masih sepotong-sepotong sehingga kami butuh penjelasan lebih lengkap dan tidak Bu Susi kami minta tidak hanya menerapkan aturan tanpa adanya proses penyelesaian dan sosialisasi di lingkungan para nelayan," tegasnya.
Selain itu, Supadi menandaskan bahwa pengunduran waktu itu juga dinilai belum sebagai solusi kongkrit. Pemerintah harus memberi waktu transisi lebih lama, dan memikirkan fasilitas dan sarana tangkap pengganti untuk menjamin kesejahteraan nelayan.
"Kami nelayan dari Rembang, Jepara, dan perwakilan beberapa daerah lain di Jateng datang beramai-ramai meminta Gubernur Jateng bersedia melobi kembali pada Menteri Susi untuk lebih memberi kelonggaran pada penggunaan Cantrang," ungkapnya.
Supadi juga menyebutkan, pengguna cantrang di Jateng ada lebih dari 10 ribu kapal, maka jumlah nelayan yang berkait langsung dengan kebijakan ini sudah lebih dari 100 ribu orang.
"Belum lagi warga yang bekerja di usaha dan jasa terkait perikanan dan kelautan seperti pedagang ikan dan usaha rumah makan lebih besar lagi, bisa mencapai jutaan orang. Pak Ganjar jangan terjebak pada persoalan pro kontra semen saja, yang sebenarnya hanyalah pertarungan antar perusahaan semen. Masih banyak masalah masyarakat Jateng termasuk masalah cantrang nelayan yang menentukan hidup mati nelayan dan berdampak lebih luas," tegasnya.
Adapun tuntutan lain dari nelayan, yakni meminta Gubernur melakukan pendataan ulang kapal Cantrang di seluruh daerah agar dapat memberikan solusi tepat. Kemudian meminta Gubernur mencarikan solusi pendanaan pembelian alat tangkap melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus ataupun menggandeng pihak Perbankan dengan sistem kredit lunak.
Usai berorasi, beberapa orang perwakilan dari ratusan nelayan itu diterima oleh beberapa pejabat Pemprov Jateng. Hadir saat audiensi penyampaian aspirasi diantaranya Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Jateng Edy Joko Pramono, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Jateng Heru Setyadi.
Kemudian juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, Lalu M Syafriadi. Mereka menemui nelayan di Ruang Pertemuan Kantor Gubernur Pemprov Jateng Lantai 1 untuk beraudiensi. Hingga berita ini ditulis, proses audiensi masih berlangsung. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kita harus libatkan mereka dalam setiap pengambilan keputusan agar regulasi kelautan kita ke depan berpihak pada nelayan," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, keluhan dari para nelayan harus segera direspons pemerintah agar nelayan bisa sejahtera.
Baca Selengkapnya"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca SelengkapnyaGanjar meminta, pendukungnya harus tertib agar tidak mengganggu lalu lintas
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, saat ini Pemprov Jateng serius menggerakan penguatan nelayan kecil dengan berbagai fasilitas dan program.
Baca SelengkapnyaSafari politik Kampanye Pilpres 2024 hari ke-43 dimanfaatkan Calon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo untuk berdialog dengan nelayan di Cilacap.
Baca SelengkapnyaAndika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) menegaskan komitmennya pada peningkatan kesejahteraan nelayan.
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca SelengkapnyaJanji itu disampaikan Kaesang ketika bertemu dan mendengarkan keluhan nelayan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaProgram Capres 2024 nomor urut 3 itu sangat tepat untuk menyelesaikan problem sehari-hari yang dialami nelayan.
Baca SelengkapnyaPara nelayan mengharapkan pemerintah Jakarta bisa membantu modal bagi mereka.
Baca Selengkapnya