Tolak sistem satu arah, warga Depok blokade Jalan Arief Rachman Hakim

Merdeka.com - Warga sekitar Jalan Arief Rachman Hakim (ARH) Depok memprotes Sistem Satu Arah (SSA) yang diberlakukan Dishub dan Polres Depok. Warga melakukan blokade saat SSA diterapkan sore tadi.

Deny, salah satu warga Kelurahan Beji mengatakan, sejak SSA diberlakukan warga jadi kesulitan. Jika ada keperluan di sekitar jalan itu merek jadi harus berputar hingga Jalan Dewi Sartika.

"Padahal rumah saya di belakang Jalan ARH, tapi harus muter-muter jauh," katanya, Rabu (30/8).

Bahkan, dia juga menyayangkan sikap Satpol PP yang mencopoti spanduk penolakan SSA yang dipasang di jalan itu. Menurutnya, seharusnya sebelum dilakukan penerapan SSA masyarakat yang lokasinya berdekatan dengan Jalan Arief Rachman Hakim diajak bicara dan berkomunikasi bersama.

"Namun sangat disayangkan Pemkot langsung melakukan penerapan SSA di Jalan Arief Rachman Hakim tanpa adanya komunikasi dengan warga kita yang ada di sekitar Arief Rachman Hakim," terang dia.

Warga pun meminta agar penerapan SSA di Jalan tersebut dihentikan. Karena penerapan SSA menimbulkan berbagai macam dampak seperti dampak sosial dan ekonomi. "Kami menolak SSA di sini karena merugikan warga," katanya.

A Nazin Fauzi menambahkan, dengan adanya penerapan SSA membuat kawasan lingkungan warga dijadikan jalan alternatif sehingga membuat jalan lingkungan di RW 03 menjadi semrawut dan anak anak tidak bisa bermain di lingkungan.

"Mau bermain dimana lagi anak-anak kita jalan lingkungan sudah dilintasi kendaraan dampak adanya SSA di Jalan Arief Rachman Hakim," katanya.

Ketua Forum Komunikasi Asosiasi LPM, Kecamatan Beji, Sutrisna menambahkan, penerapan SSA di Jalan ARH dinilai tidak akan memecahkan masalah kemacetan lalu-lintas di lokasi tersebut. Menurutnya, Depok lebih membutuhkan penambahan ruas jalan.

"SSA Arif Rahman Hakim mungkin membantu kelancaran bagi mereka yang aktifitas pagi pergi ke Jakarta sore pulang ke Depok namun untuk warga kita yang ada di sekitar Arief Rachman Hakim apakah menguntungkan atau merugikan" katanya. (mdk/rnd)