Tolong, Pengungsi Banjir Masamba Luwu Utara Butuh Air Bersih
Merdeka.com - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara, Hermansyah menyatakan, pengungsi banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan saat ini membutuhkan pasokan air bersih. Selain air bersih, pengungsi juga membutuhkan tenda.
"Saat ini air bersih menjadi hal yang utama dan paling dibutuhkan oleh para pengungsi," kata Hermansyah melalui sambungan telepon, Sabtu (18/7).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, saat ini terdapat 76 titik pengungsian yang tersebar di Luwu Utara. Yakni di Kecamatan Sabbang, Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba. Kapasitas setiap lokasi pengungsian hanya sekitar 70 sampai 100 orang.
-
Mengapa air bersih penting bagi Indonesia? Warga Indonesia membutuhkan air yang cukup tinggi dalam penggunaan sehari-hari hingga untuk kebutuhan industri. Tidak hanya sebagai kebutuhan yang berguna bagi kehidupan manusia, air juga dapat menjadi sumber bencana yang tidak dapat dihindari jika tidak dikelola dengan baik dan benar.
-
Mengapa air ini penting? Namun, uap air merupakan jejak gas penting yang mengungkap sifat quasar.
-
Mengapa Air sangat penting? Kehidupan diyakini berasal dari larutan air lautan dunia, dan organisme hidup bergantung pada larutan air, seperti darah, dan cairan pencernaan, untuk proses biologis.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Saat ini kapasitas warga di setiap lokasi pengungsian sekitar 70 sampai 100 orang," ungkapnya.
Dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Hermansyah menjelaskan, pemerintah daerah Luwu Utara menyediakan layanan kesehatan tambahan bagi kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil dan balita.
Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di Masamba. Tercatat hujan kembali terjadi pada hari Jumat (17/7) malam pada pukul 22.00 WITA sampai 23.00 WITA dengan intensitas lebat.
Kemudian hujan kembali terjadi pada Sabtu (18/7) pada pukul 14.00 WITA sampai 14.15 WITA serta pada pukul 16.00 WITA sampai 16.10 WITA dengan intensitas sedang.
Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga hari Selasa (21/7) mendatang di sebagian besar wilayah Sulawesi.
Adapun wilayah yang masih berpotensi turun hujan meliputi wilayah Sulawesi Utara bagian utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru memerintahkan kepada Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya untuk mengirim truk tangki air ke lokasi pengungsian.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebagian warga mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaRisma menilai perlu dicarikan alternatif pekerjaan bagi warga Kecamatan Latimojong salah satunya di bidang peternakan,
Baca Selengkapnya24 tahun mereka tidak pernah merasakan air bersih.
Baca SelengkapnyaAir bersih merupakan kebutuhan primer masyarakat dan menjadi kebutuhan darurat di musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat dampak musim kemarau berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca Selengkapnyakrisis air terjadi lantaran penurunan kualitas air baku di IPA Hutan Kota PAM Jaya
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca Selengkapnya