Tommy Soeharto setuju film G30S versi milenial asal tak ubah sejarah
Merdeka.com - Putra bungsu Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra tak mempermasalahkan jika film Pengkhianatan G30S/PKI diproduksi ulang untuk generasi milenia seperti usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Namun pria yang akrab dipanggil Tomny Soeharto itu berpesan agar produksi film yang baru tidak merubah substansi dan fakta sejarah yang ada.
"Ya boleh aja, baik-baik saja, selama substansinya tidak diubah, sesuai dengan fakta sejarah yang ada," ujar Tommy, saat ditemui di Solo Car Free Day, Minggu (1/10).
Menanggapi pemutaran film Pengkhiatan G30S/PKI sempat dihentikan, Tommy menyambut baik. Menurut dia, film tersebut sudah lama tak diputar. Masyarakat pun banyak yang sudah lupa atau bahkan belum sempat menyaksikan dan belum tahu sejarah kelam tersebut.
-
Siapa kekasih Tommy Soeharto? Pesona Patricia membuat putra bungsu Tommy Soeharto terpincut.
-
Dimana Tommy Soeharto berada? Potret Terbaru Tommy Soeharto Terungkap Saat Darma Mangkuluhur Umrah ke Tanah Suci Darma Mangkuluhur Sedang Umroh Darma Tegaskan Sedang Jalani Ibadah Umrah Melalui Insta Story-nya.
-
Bagaimana kebijakan otomotif di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa yang mengucapkan selamat untuk Tommy? 'Semoga makin sukses, makin berkarya dan bermanfaat untuk masyarakat dan nusantara. Welcome again di study selanjutnya, khususnya yang udah siap seperti Mas Tommy Kurniawan,' lanjut Dina.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Bagaimana Soeharto menunjukkan kesederhanaannya? Pak Harto santai saja makan mie instan. Seperti masyarakat kebanyakan. Mie instan ini sering diidentikan dengan makanan anak kos di tanggal tua.
"Kan sudah puluhan tahun nggak diputar, jadi masyarakat sudah lupa atau banyak yang belum sempat menyaksikan, terutama generasi muda," katanya.
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, mengungkapkan, perintiwa yang terjadi pada tahun 1965 itu dapat menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia. Ia berharap kejadian sejarah yang memilukan ini tidak terulang diwaktu yang akan datang.
"Harapannya 1 Oktober di Hari Kesaktian Pancasila ini kita ingat masa kelam pada berapa puluh tahun yang lalu bahwa ini menjadi bagian sejarah. Semoga kejadian tahun 65 tidak terulang lagi di tahun-tahun berikutnya," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian.
Baca SelengkapnyaSebuah video merekam ketika Soeharto didampingi oleh wakil presiden (wapres) eks jenderal TNI bintang 4. Momen nostalgianya berhasil menarik perhatian publik.
Baca SelengkapnyaSekarang banyak aksi pengemudi pakai sirene minta diistimewakan di jalan tol. Presiden Soeharto punya kisah menarik.
Baca SelengkapnyaPresiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menghadiri silaturahmi kebangsaan dan penyerahan surat Pimpinan MPR kepada keluarga Bung Karno.
Baca SelengkapnyaPAN mempertanyakan tolak ukur JK membandingkan kepemimpinan Jokowi dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaSurat itu diterima langsung oleh anak Soekarno, antara lain Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf itu disampaikan Tutut dan Titiek ketika menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diadakan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaAlasan pencabutan TAP MPR dikarenakan proses hukum terhadap Soeharto telah selesai karena yang bersangkutan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSoekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.
Baca Selengkapnya