Top, AP II kelola 3 bandara baru yang punya potensi wisata
Merdeka.com - PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) kian memperlihatkan komitmennya terhadap pariwisata. Dalam waktu dekat, AP II akan mengambil alih pengelolaan 3 bandara. Menariknya, bandara-bandara itu berada di daerah yang potensi wisatanya bagus.
Bandara yang akan diambil alih pengelolaannya oleh AP II adalah Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Bandara Binaka (Nias).
"Kami lagi mengincar bandara-bandara di bawah Kemenhub yang memiliki keunggulan destinasi wisata," ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Sabtu (1/9).
-
Siapa yang mengajak pelaku pariwisata untuk memberikan kesan baik? “Kami mengajak seluruh pelaku usaha sektor pariwisata memberikan kesan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan selama di Gunungkidul. Di kemudian hari mereka akan datang kembali,“ ujar Suntoyo.
-
Bagaimana Pelindo berkontribusi pada perkembangan sektor pariwisata? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
-
Apa yang tiket.com lakukan untuk membantu pariwisata Indonesia? Dengan menyajikan data yang relevan dan prediksi yang akurat, kami optimis sektor pariwisata Indonesia akan terus berkembang pesat di tahun mendatang.
-
Kenapa pungutan wisatawan asing diharapkan bisa meningkatkan kualitas pariwisata di Bali? 'Masalah-masalah yang kita hadapi sekarang seperti soal sampah dan kemacetan harus bisa segera diatasi,' katanya saat membuka Tatanan Baru Pariwisata Bali dengan tema 'Pungutan Wisman untuk Pariwisata Bali yang Berkualitas' di Kampus Universitas Udayana (Unud), Bali, Selasa (23/1).
-
Bagaimana cara Workshop membantu pariwisata Indonesia? 'Saya kira keberadaan Workshop ini tidak hanya akan mendukung program pembangunan di Surakarta, karena ini UPTP Pemerintah Pusat, maka tentu kita bisa mendongkrak sektor pariwisata secara keseluruhan,' Sesditjen Binalavotas, Syamsi Hari, menambahkan, Workshop Pariwisata dibangun di atas lahan seluas 4500 m² dan luas bangunan 3150 m² dengan tinggi 6 lantai.
-
Apa tujuan utama dari peningkatan kinerja kepariwisataan di Jawa Timur? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
Dari tiga bandara itu, dua sudah dipastikan akan dikelola oleh perusahaan peraih penghargaan The Best Overall BUMN (Non Tbk) 2018 pada ajang Anugerah BUMN 2018 ini. Tepatnya Bandara Radin Inten II dan Bandara Fatmawati Soekarno. Kedua bandara tersebut akan dikelola AP II dengan skema kerja sama pemanfaatan (KSP).
Bandara Binaka Nias ©2018 Merdeka.com
Penandatanganan MoU sudah dilakukan Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Praminto Hadi.
"Seluruh hal yang terdapat di dalam MoU nantinya akan lebih didetilkan dalam Perjanjian Kerjasama (PKS). Kami berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan Kementerian Perhubungan kepada kami," ujar Awaluddin.
Awal mengatakan, pihaknya dipercaya Kemenhub mengelola dua bandara ini untuk pengembangan bandara perintis sesuai instruksi Menteri Perhubungan. Dengan diserahkan kepada AP II, diharapkan perekonomian dan Pariwisata di daerah setempat bisa berkembang.
"Karena itu pengelolaan dua bandara ini dipercayakan kepada kami. Dan kami siap turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata setempat. Infrastrukturnya juga akan kita kembangkan. Misalnya untuk overlay runway, perluasan gedung terminal, peningkatan sarana dan pra sarana. Di Banyuwangi kita lakukan begitu," ujar Awaluddin.
Untuk pengembangan bandara-bandara baru yang akan dikelolanya, AP II telah menyiapkan total dana sebesar Rp 3,4 triliun.
Sebagai informasi, Bandara Raden Inten II memiliki luas terminal 5.000 m2 dengan panjang landasan pacu mencapai 2.500 x 45 m. Luas apron mencapai 43.600 m2 dilengkapi dengan 8 parking stand.
Sedangkan Bandara Fatmawati Soekarno memiliki landasan pacu sepanjang 2.470 x 150 m dengan permukaan aspal. Jenis pesawat terbesar yang bisa beroperasi di bandara ini adalah Airbus 320 dan Boeing 737.
Bandara Binaka Nias ©2018 Merdeka.com
Sementara, Praminto mengatakan, Kemenhub menyambut kerjasama ini dengan antusias. Dengan telah ditandatanganinya MoU ini, dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat. Terutama masyarakat Lampung.
"Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal bagi semua pihak yg terlibat untuk turut serta mengembangkan potensi-potensi ekonomi di Lampung, khususnya Bandara Radin Inten II. Kami akan senantiasa mendukung langkah positif yang akan dilakukan AP II dalam mengembangkan Bandara Radin Inten II," ujar Praminto.
Praminto menambahkan, investasi yang dilakukan AP II akan dilaksanakan secara bertahap, termasuk dari sisi sumber daya manusia dan pelayanan juga harus meningkat.
Prospek kedua bandara tersebut sangat bagus. Bandara Fatmawati sendiri memiliki lalu lintas 1 juta penumpang per tahun, sedangkan Bandara Radin Inten II hampir dua juta per tahunnya.
"Kita harapkan performance kedua bandara akan semakin bagus. Dari sisi investasi akan dilakukan oleh AP II, dari sisi SDM juga terjadi peningkatan yang signifikan, dari sisi pelayanan juga, wajahnya akan jadi lebih baik. Kita harapkan juga dalam 3 tahun ke depan ada satu penambahan rute penerbangan," ungkapnya.
Praminto juga menyatakan optimismenya terhadap Bandara Fatmawati Soekarno. Bandara ini bisa segera merasakan dampak-dampak positif yang akan hadir setelah ditandatanganinya nota kesepahaman antara Angkasa Pura II dengan Kementerian Perhubungan.
"Rekam jejak Angkasa Pura II dalam mengelola bandara sangat positif. Itu sebabnya kami optimis hal-hal positif bisa kita rasakan bersama. Dengan dikelolanya kedua bandara ini oleh AP II, mudah-mudahan hal ini menjadi penarik minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata di tanah air," cetusnya.
Coorporate action yang dilakukan AP II ini mendapat apresiasi Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, pariwisata sangat bisa diandalkan untuk meningkatkan jumlah penumpang untuk bandara-bandara tersebut.
"Destinasi wisata yang diandalkan AP II untuk Bandara Radin Inten II itu ada Pulau Kubur (Pemancingan), Pantai, Tanjung Setia (Surfing), Teluk Kiluan, Pantai Pasir Putih, Way Kambas Nasional Park, Taman Wisata Purbakala Pugung Raharjo dan tentu saja Gunung Krakatau," sebut Menpar Arief Yahya.
Sementara untuk Bandara Fatmawati Soekarno, potensi wisata yang diharapkan ada Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno, Pantai Panjang, Pantai Sungai Suci, Pantai Linau Bintuhan, Rumah Ibu Fatmawati Soekarno dan Wild Sumatera Tours.
Khusus Bandara Binaka, yang diincar bisa wisata budaya dan bahari yang ada di Nias. Menpar mencontohkan Pusaka Budaya Nias yang memaparkan situs Megalitik di Nias Selatan. Kemudian Pusaka Budaya Nias yang memaparkan kekayaan adat lompat batu yang tersaji di beberapa Desa di Nias Selatan seperti Desa Bawomatulo.
"Wisata Baharinya juga ada Pantai Tureloto (Nias Utara), di kepulauan Hinako yang popular di antaranya Pulau Serambau dan Pulau Tello. Kemudian ada Pantai Sorake dan Lagundri yang sering dipakai event selancar skala internasional sejak tahun 2005," paparnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan Bandar Udara Internasional dapat memperkuat sektor penerbangan nasional.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca SelengkapnyaAP II sendiri merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaPergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang
Baca SelengkapnyaSetelah merger PT Angkasa Pura Indonesia resmi menjadi operator bandar udara terbesar nomor lima dunia.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2023 hingga bulan Agustus, Bandara Ngurah Rai telah melayani sebanyak 13.910.685 penumpang.
Baca SelengkapnyaJika sudah mendapat persetujuan kepala negara dan kepala daerah, investor asing diproyeksikan bisa masuk Bandara Kertajati per akhir tahun nanti.
Baca SelengkapnyaPemegang saham menetapkan Direktur Operasi PT Angkasa Pura (AP) II Wendo Asrul Rose sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama AP II.
Baca SelengkapnyaBandara baru ini memiliki panjang runway 1.500 meter dan lebar 30 meter sehingga bisa didarati pesawat ATR.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, dia mengingatkan, kalau keyakinan pertumbuhan 300 persen itu hanya akan bisa tercapai jika ada dukungan dari pemerintah.
Baca Selengkapnya