Total Kerusakan dan Kerugian Banjir Kalsel Mencapai Rp 1,127 Triliun
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat total nilai kerusakan dan kerugian banjir Kalimantan Selatan sebesar Rp 1.127.561.340.000. Dengan rincian nilai kerusakan Rp 858.257.300.000 dan kerugian Rp 296.304.040.000. Data ini dihimpun BNPB per 1 Februari 2021 pukul 18.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, Kabupaten Banjar menjadi wilayah yang nilai kerugian dan kerusakan terbesar, yakni mencapai Rp 369.904.460.000. Sebanyak 19.963 rumah, 9 sekolah dan 5 tempat ibadah terdampak.
"Di urutan kedua kota yang mengalami kerugian terbesar yaitu Kota Banjarmasin. Totalnya Rp 269.058.440.000. Sebanyak 14.785 rumah dan 8 tempat ibadah terdampak," katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) Banjir Kalimantan Selatan, Selasa (2/2).
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Dia melaporkan, total bantuan logistik dan peralatan yang disalurkan per tanggal 19 Januari senilai Rp 2.796.068.800. Sejumlah kementerian dan lembaga ikut membantu dalam penanganan dan pemulihan banjir di Kalsel ini. Mulai dari Kementerian Sosial, Kementerian ESDM Siaga Bencana, KemenPUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, KemenPPPA, Kemendikbud, KemenkoPMK, Kemendagri, serta TNI dan Polri. Sejumlah
"Berdasarkan catatan kami, Provinsi Jawa Timur menyumbang uang tunai sebesar Rp 1 miliar dan beras 10 ton. Kemudian bantuan dari BUMN mencapai Rp 5,13 miliar," ujarnya.
Raditya mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait penanganan banjir Kalsel ini serta upaya pemulihan lingkungan di Kalsel.
"Kami sudah koordinasi ke KLHK soal perencanaan jangka pendek hingga panjang terkait reklamasi/rehabilitasi DAS, kecukupan kawasan hutan, sistem bentang alam, drainase wilayah, termasuk pendanaannya," ujarnya.
Sepanjang tahun 2018 - 2020, kata dia, Kalimantan Selatan telah mengalami 73 kali banjir. Jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2018, banjir melanda 15 kali, tahun 2019 sebanyak 20 kali dan tahun 2020 menjadi 38 kali.
Banjir terjadi di kabupaten Balangan, Banjar, Tanah Laut, Kotabaru, Tabalong, Tanah Bumbu, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Utara.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaDi Garut, bangunan di kawasan Pasirwangi paling banyak kerusakan yakni 167 unit.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya