Total Korban Jiwa akibat Siklon Tropis di NTT Jadi 182 Orang
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan data keseluruhan korban bencana alam dampak Siklon Tropis Seroja yang melanda pada 4 April 2021. Hingga 28 April 2021, tercatat 182 orang telah meninggal dunia.
"Korban meninggal 182 orang," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD NTT Sintus Carolus dalam Rakor Tim Intelijensi Penanggulangan Bencana yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/4).
Ke-182 korban meninggal dunia itu tersebar di 10 kabupaten dan kota di NTT, yakni: Flores Timur 72 orang, Lembata 46, Alor 29, Kabupaten Kupang 12, Malaka 11, Kota Kupang 6, Sabu Raijua 3, Rote Ndao 1, Ende 1 dan Sikka 1 orang.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
"Sementara itu, korban hilang 47 orang tersebar di 6 kabupaten dan kota," sambungnya.
Sintus menjelaskan, selain korban meninggal dan hilang, tercatat ada 184 orang mengalami luka-luka akibat bencana alam dampak Siklon Tropis Seroja di NTT. Adapun total pengungsi sebanyak 84.876 jiwa, tersebar di 63 titik pada 10 kabupaten dan kota.
"Fasilitas umum rusak 3.494 dan 21 dari 22 Kabupaten dan kota terdampak," ucapnya.
Menurut Sintus, sarana dan prasarana yang sempat rusak akibat bencana di NTT mulai pulih. Data 23 April 2021, progres pemulihan listrik mencapai 97,5 persen untuk seluruh NTT, meski 99 gardu masih padam.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaLongsor itu terjadi di dua desa di Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca SelengkapnyaTotal 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya