Tough Warrior, Pasukan elite TNI lari 17 km bawa ransel 17 kg
Merdeka.com - Dengan menggunakan pakaian dinas lengkap beserta ransel tempur TNI, Mayor Infanteri Taufan Widiantoro (39) berlari sejauh 17 kilometer. Taufan merupakan 1 dari 17 personel yang berasal dari TNI-Polri yang mengikuti 'Independence Day Run 2014' yang diselenggarakan Istana Negara.
Mayor Infanteri Taufan tergabung dalam Tough Warriors, yang berisi personel dari berbagai kesatuan yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan Kepolisian. Sebelum bergabung dengan Tough Warriors, Taufan harus mengikuti beberapa seleksi.
"Pemilihan ada mekanisme tersendiri. Seperti saya, saya diminta dari perwira menengah Kopassus, saya harus bergabung dengan perwira Angkatan Darat lainnya. 10 hari ada rangkaian seleksi, dan akhirnya yang 17 orang ini adalah hasil seleksi tersebut," ujar Taufan kepada merdeka.com, seusai menerima medali dari Presiden SBY di Monas, Minggu (31/8).
-
Kenapa persiapan lari penting? Keberhasilan dan kesenangan dalam acara lari sangat dipengaruhi oleh seberapa baik Anda mempersiapkan diri sebelumnya. Mulai dari memahami kondisi fisik hingga memastikan semua perlengkapan yang diperlukan siap, setiap detail kecil dapat berdampak besar pada pengalaman berlari Anda.
-
Kenapa sepatu lari yang tepat penting? Memilih sepatu yang tepat sangatlah penting—sepatu Anda harus nyaman dan memberikan dukungan yang cukup untuk berlari.
-
Bagaimana cara melakukan lari di tempat dengan benar? - Pertama, berdiri tegak dengan kedua kaki membuka selebar pundak. Pastikan punggul dalam kondisi netral dan lurus.- Kedua, angkat lutut hingga setara pinggang kemudian mendarat dengan lembut.- Ketiga, saat kaki menyentuh tanah, angkat kaki lainnya dengan gerakan yang sama seperti sebelumnya.
-
Kenapa Rey Mbayang pakai bandana saat lari maraton? Rey benar-benar sayang dengan dua anak tercintanya. Dia bahkan memakai bandana dengan gambar wajah mereka. Padahal masih muda, tapi Rey selalu menunjukkan betapa besar cintanya pada mereka.
-
Bagaimana perbedaan jalan dan lari dalam kecepatannya? Perbedaan jalan dan lari berikutnya bisa dilihat dari kecepatan. Jalan kaki dilakukan dengan kecepatan yang lebih lamban dibandingkan lari. Bahkan, saat orang lari cenderung akan memaksimalkan kecepatannya untuk tujuan tertentu. Jika dibandingkan dalam angka, jalan kaki lambat hanya memiliki kecepatan rata-rata sekitar 5 km/jam atau 8 km/jam untuk jalan cepat. Sedangkan lari kecepatan lambat memiliki laju rata-rata 10 km/ jam, dan lari cepat memiliki kecepatan rata-rata hingga 44 km/jam.
"Dari Kopassus calon ada 2 perwira menengah kemudian anggota ada 8. Yang masuk ke tim ini ada 2 orang."
Taufan menjelaskan, berlari dengan menggunakan pakaian tempur dengan memanggul ransel tempur seberat 17 kilogram bukan pekerjaan ringan. Selain harus menguras tenaga lebih, saat lari, dirinya juga harus fokus mengatur langkah agar personel yang lain tidak tertinggal.
"Berlari dengan pakaian dinas lengkap dengan pakaian aerobik tantangannya beda. Terkadang kalau kita lari aerobik mungkin kita bisa lari sesuka kaki kita. Tapi kalau PDL beban ransel dan mengatur langkah sehingga untuk meyakinkan rekan kita bisa sampai bersama. Tidak ada artinya kalau satu tertinggal," ujarnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video merekam calon prajurit Kopassus lakukan longmarch dari Jawa Barat ke Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMomen Jenderal TNI sampai malu dari seorang wanita tua yang larinya lebih cepat darinya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret TNI yang jalan kaki di tengah hutan mencari air untuk mandi sambil bawa senjata laras panjang.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaMeraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
Baca SelengkapnyaUnggahan terbaru Kopral Bagyo sampaikan nasihat untuk para prajurit muda TNI.
Baca SelengkapnyaPara calon taruna TNI Angkatan Laut sangat tegang saat melaksanakan tes tingkat akhir yang dilaksanakan di Malang dan dipimpin langsung oleh Kasal.
Baca SelengkapnyaRibuan peserta itu membuat jalanan padat karena antusias masyarakat yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaDi latihan pamungkas Super Garuda Shield, TNI mengerahkan deretan alutsista, mulai dari tank Leopard, roket artileri Astros & Vampire, serta heli AH-64 Apache.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono resmi membuka pameran alusista di Monas. Puluhan kendaraan tempur TNI dipamerkan untuk memperingati HUT Ke-78.
Baca SelengkapnyaSuper Tucano terbilang cukup lincah dan memberikan tingkat survivability cukup tinggi
Baca SelengkapnyaLogistik dipastikan telah tiba di Kampung Oya pada Minggu (24/11) sore setelah sebelumnya berangkat pada Kamis (21/11).
Baca Selengkapnya