TPA di Makassar dikeruk, bau sampah menyeruak hingga tengah kota
Merdeka.com - Ketinggian tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar saat ini sudah mencapai 20 meter. Sampah berbagai jenis kurang lebih 60 ribu kubik juga menutupi akses jalan pemisah antara zona aktif dan zona tidak aktif.
Kondisi ini dikategorikan kritis dan membahayakan. "Sampah di TPA Antang ini memang sudah tanggap darurat karena tumpukannya sudah menimbun jalan akses masuk," kata Sekretaris Dinas Kebersihan Kota Makassar, Zainal Abidin, di Makassar, Rabu (23/3).
Seharusnya, kata Zainal, pembuangan sampah dilakukan di belakang zona aktif. Namun pekerja justru menurunkan sampah di bagian depan, hingga bercampur dengan sampah sudah ada di zona tidak aktif. Padahal di zona aktif masih memungkinkan diisi buangan sampah.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Kenapa sampah di Kota Jogja dibiarkan menumpuk? Viral Tumpukan Sampah Sepanjang 50 Meter di Kota Baru Jogja, Begini Kondisinya Sekarang Penanganan sampah yang lambat dari pihak terkait mendapat kritikan dari warganet.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Apa saja sampah yang sulit dikelola? Belum lagi, pengelolaan di depo juga masih tercampur sebelum diangkut oleh truk sampah.Saat ada warga yang hendak membuang sampah organik justru ditolak, lantaran terlalu basah. Ini karena ada depo-depo yang ada sempat menerapkan sistem RDF (Refuse Derived Fuel), yakni sampah yang dikeringkan.
-
Apa dampak buruk dari membuang sampah sembarangan? Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat lingkungan menjadi kotor dan menyebabkan berbagai penyakit.
Petugas, ujar Zainal, sementara membelah tumpukan sampah untuk buat mengembalikan posisi akses jalan buat mencapai zona aktif. Pengerjaan dilakukan menggunakan alat berat seperti ekskavator dan buldozer sebanyak sepuluh unit.
Akibat upaya pengerukan inilah menyebabkan aroma tidak sedap dihirup warga Makassar. Bau sampah pun menyeruak hingga ke tengah kota, khususnya pada malam hari. Kawasan terdampak antara lain ada di Jalan Toddopuli, Jalan Batua Raya, Jalan Abdullah Daeng Sirua, Jalan Perintis, Jalan Haji Bau, dan Jalan Kerung-kerung.
"Sebenarnya target waktu yang diberikan Walikota Makassar hanya seminggu, tetapi melihat kondisi lapangan, pengerukan ini tidak bisa hanya seminggu. Karena ini saja sudah hari ke sepuluh, tapi pengerjaannya baru 50 persen," ujar Zainal.
Menurut Zainal, pengerukan ini tidak bisa diselesaikan secepatnya karena selalu ada kendala dihadapi. Misalnya buat mencapai ketinggian tumpukan sampah, operator alat berat tidak berani, sehingga diambil alih oleh anggota TNI dari Kodim 1408/BS, termasuk personel Zipur (zeni tempur).
"Jadi aroma tidak sedap dari sampah yang diobrak-abrik ini memungkinkan akan dirasakan warga Makassar hingga berbulan-bulan lamanya," ucap Zainal.
Zainal menambahkan, produksi sampah warga Makassar per hari sebelumnya hanya kurang lebih 800 ton. Saat ini meningkat menjadi 1.000 hingga 1.150 ton per hari.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel, Asmar Exwar mengatakan, hal itu adalah konsekuensi dari konsep pengelolaan sampah menggunakan metode penumpukan pola buang tumpuk (land fill).
"Kalau masih dengan konsep penumpukan, maka itu tidak akan mengurangi masalah di pengelolaan sampah. Akan terjadi degradasi lingkungan, mengganggu kesehatan masyarakat sekitar, karena akan berimbas pada sanitasi dan bau. Sebesar apapun wadah pembuangan sampah ini, jika masih konsep penumpukan, maka tidak akan mengurangi resiko. Olehnya yang sesegera mungkin harus dilakukan pemerintah kota adalah mendaur ulang sampah itu," kata Asmar. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Api berkobar sejak 1 September 2023 lalu hingga kini upaya pemadaman masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman hingga kini terus masih dilakukan
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Regional Sarbagita Suwung di Denpasar, Bali yang terjadi pada Kamis (12/10/2023) tersebut hingga saat ini belum padam.
Baca SelengkapnyaDiketahui genangan banjir ini telah melanda kawasan tersebut selama lebih dari lima bulan.
Baca SelengkapnyaPuluhan truk sampah terpaksa antre untuk memasuki TPA Cipayung, Depok. Para sopir harus menunggu berjam-jam sebelum bisa membuang sampah yang diangkutnya.
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaKondisi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti makin parah. Volume sampah di sana sudah mencapai 15.434.994 meter kubik
Baca SelengkapnyaAntrean ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan akibat TPA Cipayung kelebihan kapasitas dan belum ada lokasi pembuangan sampah baru.
Baca Selengkapnya