Tradisi bakar apam di Aceh nyaris punah usai tsunami
Merdeka.com - Asap mengepul dari tungku dapur pembuatan apam, kuliner tradisional yang menjadi warisan indatu rakyat Aceh. Mata perih, tak menyurutkan semangat ibu-ibu di Gampong Lam Ujung, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar memasak apam.
Apam makanan mirip serabi ini dimasak dalam cudu (periok tanah tempat memasak apam) dengan menggunakan sumber bara api daun kelapa kering. Ada beragam ukuran cudu yang dipergunakan, baik yang besar maupun yang kecil.
Ada enam kelompok ibu-ibu di gampong itu sedang mengikuti lomba memasak apam menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72. Setiap kelompok ada 8 wanita beragam usia memasak apam khas Aceh Besar.
-
Apa yang ada di kuburan massal Tsunami Aceh? Apabila mengunjungi kuburan ini, Anda tidak akan melihat batu nisan layaknya di kompleks pemakaman pada umumnya.
-
Dimana kuburan massal Tsunami Aceh? Salah satunya adalah kuburan massal yang terletak di Ulee Lheue.
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
-
Apa dampak utama gempa dan tsunami Aceh? Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
-
Apa yang terjadi pada Makam Ema Dato saat tsunami? Konon makam ini selamat dari dampak bencana tersebut dan turut melindungi warga, seakan membelah hempasan Tsunami setinggi 30 meter.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
Semua ibu-ibu dengan cekatan meracik penganan apam dan memasaknya. Sebelum bahan mentah apam dimasukkan dalam cudu, terlebih dahulu diberikan sedikit garam, agar terasa gurih dan tak lengket serta mudah diambil setelah masak.
Waktu memasak setiap satu apam hanya membutuhkan waktu sekitar satu menit. Api yang digunakan pun tidak boleh terlalu besar atau kecil. Cukup menggunakan bara api agar Apam tidak hangus.
"Saya belajar sama orang tua dulu, sering saya masak, saya sudah masak apam sejak tahun 1970," kata Rusma (55) seorang peserta lomba.
Putri Hasanah (33) mengaku juga sering memasak apam dan belajar dari ibunya. Baginya, membuat apam itu tidak sulit, akan tetapi ini harus ada keinginan pada diri sendiri untuk belajar.
"Sering buat apam, bulan puasa sama ibu sering buat, tidak sulit buatnya, tergantung keinginan kita sendiri," imbuhnya.
Dalam tradisi masyarakat Aceh, penganan apam ini sering dimasak saat menghadapi bulan Rajab yang disebut dengan bulan Apam. Apam tersebut lalu dibagi-bagikan pada tetangga dan orang fakir miskin lainnya yang ada di sekitar rumah.
Apam ada empat jenis, di antaranya apam rasa gurih, ini merupakan apam asli Aceh yang terbuat dari tepung beras dan dicampur dengan air dan parutan kelapa. Apam rasa gurih ini tidak menggunakan gula pasir, cukup pemanisnya dari air kelapa.
Kemudian ada apam rasa daun pandan, lalu apam kelapa dan yang terakhir apam rasa ketela. Selain itu apam tersebut mengikuti perkembangan zaman, yang biasanya disebut dengan serabi.
Tradisi masak apem di Aceh ©2017 Merdeka.comApam dimakan dengan dicampur dengan Kuah Tuhe, semacam kolak berisi santan dicampur irisan pisang, buang nangka. Dengan campuran Kuah Tuhe inilah apam santap yang menjadi kuliner tradisional Aceh ini.
Untuk melestarikan kuliner indatu rakyat Aceh ini, Gampong Lam Ujung ini menggelar lomba memasak apam. Ini dilakukan untuk agar kuliner peninggalan indatu tak terkikis dengan perkembangan zaman.
Setelah semua masak. Keenam kelompok tersebut menghidangkan di depan mereka masing-masing setelah terlebih dahulu dihias. Lalu dewan juri datang menilai rasa, keindahan dan juga cara memasak.
Kepala Gampong Lam Ujung, Ramli Yunus mengaku paska tsunami tradisi bakar apam sudah terkikis, setelah banyak orang tua yang sudah meninggal korban tsunami. Sehingga pihaknya membangkitkan kembali tradisi apam ini dengan membuat lomba apam.
"Paska tsunami tidak ada lagi (bakar apam akhir bulan Apam), makanya kami buat lomba," jelas Ramli Yunus.
Kuliner tradisional Aceh ini pun diharapkan bisa terus dilestarikan, agar tidak terkikis perkembangan zaman, di tengah-tengah gempuran masakan luar yang menghiasi pasar di Aceh. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.
Baca SelengkapnyaRibuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca SelengkapnyaBelasan makam di pesisir Pantai Muara Sikabaluan, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terseret ke laut akibat diterjang ombak dan abrasi.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) merenggut puluhan korban jiwa, banyak bangunan yang luluh lantak.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaPada tahun 2010, kampung itu terkena lahar panas letusan Gunung Merapi. Kini yang tersisa hanyalah rumah-rumah tak berpenghuni
Baca SelengkapnyaSaat kebakaran terjadi, pemilik rumah bersama orang tua kedua korban berangkat ke desa lain untuk mengikuti acara adat Tarik Batu.
Baca Selengkapnya