Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tragedi 1 Oktober 1965 adalah tragedi kemanusiaan yang harus dibuka

Tragedi 1 Oktober 1965 adalah tragedi kemanusiaan yang harus dibuka kuburan massal korban 65. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Pusat Kajian Asia Tenggara Indonesia Dr Yosef Djakababa menyebut penyingkapan sejarah Tragedi 1965 saat ini perlu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa. Hal itu seiring perkembangan politik global pasca perang dingin, wacana mengenai penegakan HAM dan perkembangan arus informasi yang tidak bisa lagi dibendung, menuntut penyelesaian yang serius dari pihak pemerintah dan masyarakat Indonesia.

"Dari sudut pandang HAM, Tragedi 1 Oktober 1965 adalah tragedi kemanusiaan. Kisah korban dan para penyintas memenuhi syarat untuk diketahui oleh orang banyak," ujar Yosef dalam pemaparan awalnya di simposium nasional 'Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan', di Hotel Aryaduta, kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Selasa (19/4).

"Ingatan tentang pembunuhan massal yang selama ini ditekan oleh rezim Orba melalui berbagai kebijakan, harus dibuka sejelas-jelasnya," katanya menambahkan.

Yosef menyebut, ada empat kelompok yang mesti diajak ikut serta dalam upaya bersama mengungkap tabir gelap Tragedi 1965 ini.

Selain kelompok masyarakat yang masih sangat meyakini narasi Orde Baru sebagai satu-satunya kebenaran perihal Tragedi 1965 tersebut, sudut pandang para korban dan penyintas yang selama ini didiskriminasi secara masif pasca '65 juga harus didengarkan dengan seksama.

"Selain itu, ada juga kelompok masyarakat yang masih bingung karena banyaknya narasi Tragedi 1965, dan kelompok masyarakat yang pada dasarnya tidak peduli terhadap tragedi tersebut dan relevansinya saat ini," ujar Yosef.

Yosef berharap, dengan sejumlah upaya yang dilakukan berbagai pihak saat ini guna menyelesaikan konflik terkait Tragedi 1965 secara nonyurisprudensi, masyarakat Indonesia bisa memahami. Bahwa memang ada sejarah kelam yang sempat dilalui oleh bangsa ini beberapa puluh tahun silam.

Selain itu, lanjut Yosef, semoga dengan adanya penyelesaian polemik sejarah ini dan upaya rehabilitasi terhadap para korban-korbannya, pemerintah dan masyarakat Indonesia bisa belajar dari sejarah guna mencegah tragedi serupa terulang kembali.

"Kita harus mengakui bahwa dalam sejarah Indonesia, pernah ada konflik politik yang amat keras dan dialami oleh sesama manusia-manusia Indonesia. Diharapkan, pembelajaran ini bisa mengupayakan agar tragedi kemanusiaan semacam itu tidak akan terulang kembali pada bangsa ini," pungkasnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI
Foto Langka Suasana Mencekam Jakarta Usai Penculikan para Jenderal di Tragedi G30S, TNI dengan Tank Kuasai Ibu Kota & Buru PKI

Simak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.

Baca Selengkapnya
Jelajah Histori, Cara Merdeka.com Ajak Masyarakat Belajar Sejarah Secara Menyenangkan
Jelajah Histori, Cara Merdeka.com Ajak Masyarakat Belajar Sejarah Secara Menyenangkan

"Mereka merasakan langsung ini alternatif untuk belajar sejarah secara menyenangkan untuk semua usia," kata Kepala Kanal Histori Merdeka Ramadhian.

Baca Selengkapnya
10 Januari: Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru
10 Januari: Peringati Hari Tritura, Tonggak Sejarah Kelahiran Orde Baru

Istilah "Tritura" merupakan singkatan dari "Tri Tuntutan Rakyat" (Tiga Tuntutan Rakyat).

Baca Selengkapnya
Setahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tangis Keluarga Korban Pecah Tuntut Para Pelaku Dihukum Berat
Setahun Pasca Tragedi Kanjuruhan, Tangis Keluarga Korban Pecah Tuntut Para Pelaku Dihukum Berat

Setahun lalu, 1 Oktober 2022 peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Hingga kini, korban belum dapat keadilan.

Baca Selengkapnya
25 Tahun Tragedi Trisakti
25 Tahun Tragedi Trisakti

Lembar kelam pelanggaran HAM yang tak kunjung menemukan titik cerah. Begini ceritanya!

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Tragedi 12 Mei 1998, Laskar Trisakti 08 Ziarah Makam Pejuang Reformasi
FOTO: Memperingati Tragedi 12 Mei 1998, Laskar Trisakti 08 Ziarah Makam Pejuang Reformasi

Diketahui, setiap 12 Mei diperingati sebagai Hari Peringatan Tragedi Trisakti.

Baca Selengkapnya
Tinjau Lokasi Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Habiburokhman: Agar Tak Timbul Tuduhan
Tinjau Lokasi Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Habiburokhman: Agar Tak Timbul Tuduhan

Peninjauan yang dilakukan Komisi III DPR RI agar tidak menimbulkan tuduhan-tuduhan yang negatif atas insiden penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti
FOTO: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Museum Pancasila Sakti

Museum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.

Baca Selengkapnya
Tujuh Korban Kebakaran di Mampang Prapatan Teridentifikasi: 4 Orang Satu Keluarga dan 3 ART
Tujuh Korban Kebakaran di Mampang Prapatan Teridentifikasi: 4 Orang Satu Keluarga dan 3 ART

Pihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.

Baca Selengkapnya
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah
Jenderal AH Nasution Menangis saat Pemakaman Kapten Pierre Tendean, Sang Ibu Peluk Erat Peti Jenazah

Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.

Baca Selengkapnya
LPSK Jemput Bola Temui Keluarga Imam Masykur, Gali Kronologi Pembunuhan Dilakukan Anggota Paspampres dan TNI
LPSK Jemput Bola Temui Keluarga Imam Masykur, Gali Kronologi Pembunuhan Dilakukan Anggota Paspampres dan TNI

Jemput bola dilakukan LPSK dengan mendatangi keluarga korban di Aceh.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Sejarah dan Para Tokohnya
Peristiwa 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Sejarah dan Para Tokohnya

Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.

Baca Selengkapnya