Tragedi Itaewon Renggut 153 Jiwa, Dokter Jelaskan Bahaya Berdesakan dalam Kerumunan
Merdeka.com - Tragedi Itaewon Korea Selatan mengakibatkan 153 orang tewas. Korban diduga tewas akibat kekurangan oksigen saat berdesakan dalam pesta Halloween tersebut.
Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP menjelaskan bahaya jika orang-orang berdesakan dalam kerumunan yakni kekurangan oksigen hingga henti jantung.
Dia mengatakan, ketika orang-orang berada dalam kerumunan dan berdesakan dengan orang lain misalnya di depan, belakang, kanan dan kirinya, maka napasnya menjadi kurang lega dan ada risiko dada terhimpit sehingga menyebabkan dia tidak bisa bernapas dengan baik.
-
Kapan orang mulai menggigil? Pada tahap awal ini, sirkulasi ke kulit berkurang, yang menjauhkan darah dari permukaan tubuh yang dingin dan membantu mempertahankan suhu inti tubuh. Orang tersebut mungkin memperhatikan bahwa keterampilan motorik halus semakin sulit dilakukan dan mereka mulai menggigil.
-
Kenapa menggigil bisa jadi tanda penyakit? Menggigil tanpa sebab yang jelas atau yang terjadi berulang kali bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengenali penyebabnya.
-
Apa gejala mata kering? Gejala mata kering umumnya berupa rasa tidak nyaman seperti mengganjal pada mata; mata sering merah, berair, dan terasa kering; mata terasa berpasir; munculnya kotoran pada mata; mata terasa lengket; serta sering muncul keinginan untuk mengucek mata.
-
Gejala apa yang muncul saat alergi udara dingin? Gejala alergi dingin yang tidak mengancam jiwa tetapi serius dapat meliputi:gatal-gatal merah dan berbekas sensasi terbakar pada kulit yang terkena saat tubuh menghangatbengkak di tempat yang terpapar udara dingindemam sakit kepalanyeri sendi kelelahan gelisah
-
Apa saja gejala hipotermia ringan? Hipotermia ringan terjadi ketika suhu tubuh berada di kisaran 35 sampai 32 derajat celisus. Adapun gejala yang muncul yaitu kulit tampak pucat, mata rasa pada tangan dan kaki, respons tubuh menjadi lebih lamban, tubuh menggigil, dan napas cepat.
-
Kenapa orang kerokan saat masuk angin? Di Indonesia sendiri, kerokan umumnya dilakukan untuk mengatasi masuk angin. Akan tetapi adakah bahaya dari badan dikerok masuk angin? Apakah gejala masuk angin akan benar-benar bisa mereda usai melalukan kerokan?
"Oksigen akhirnya terganggu. Tubuh mengalami kekurangan oksigen," kata Vito, Senin (31/10). Seperti dilansir dari Antara.
Hal ini, sambung dia, diperparah dengan situasi yang tidak terkendali sehingga ketegangan dan adrenalin muncul. Menurut Vito, karbondioksida lebih banyak sehingga pembuluh darah menjadi kuncup. Akibatnya, oksigen tidak bisa terhantar dengan baik karena fungsi jantung sebagai pompa pembuluh darah dan penghantar oksigen juga mengalami kekurangan oksigen.
"Bayangkan jantung sebagai pompanya saja tidak dapat oksigen juga. Inilah yang menyebabkan terjadinya henti jantung," tutur Vito.
Vito mengatakan, henti jantung karena hipoksia atau kekurangan oksigen dalam sel otot jantung menyebabkan terjadinya detak jantung semakin lambat bahkan asistol atau henti jantung dengan tidak adanya detak jantung.
Tanda awal hipoksia yang dapat dikenali antara lain pusing, sesak, mata berkunang-kunang, keringat dingin dan lemas. Menurut Vito, terjadinya hipoksia pada setiap orang variatif.
Namun, dia mengingatkan, ketika hipoksia terjadi dalam waktu enam menit maka kerusakan sel otak permanen bisa terjadi.
Pertolongan Pertama
Dia mengatakan, salah satu cara menolong mereka dengan kondisi henti jantung ialah melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP), yang dikenal sebagai pijat jantung.
"Pijat jantung dapat menolong meningkatkan survival sampai 40 persen dan bahkan dilakukan tanpa menggunakan bantuan napas," kata dia.
Untuk melakukan CPR, seseorang tak perlu menunggu korban batuk, namun bisa saat dia bernapas tidak normal misalnya gasping atau mengap-mengap.
Orang yang terlatih seperti tenaga kesehatan akan memeriksa kondisi nadi terlebih dulu, tetapi langkah ini tak perlu dilakukan bagi orang tidak terlatih.
Pertama, letakkan dia di permukaan yang rata dan keras. Setelahnya, ekspos dadanya tekan bagian tengahnya dengan ujung telapak tangan. Kaitkan satu tangan di atas tangan lainnya, lalu lakukan pijat (tekan) dengan cepat dan keras, 100 kali per menit.
Pakailah kekuatan dari bahu dan berat badan orang yang melakukan CPR, bukan dari sikut. Jadi, ketika memijat posisi sikut tegak lurus, sementara badan dan pundak yang bergerak turun. Lakukanlah pertolongan ini sembari menunggu tenaga medis membantu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hipotermia merupakan kondisi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaBerada di negara dengan tingkat kelembapan tinggi bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan bagi diri kita.
Baca SelengkapnyaCuaca panas dan terik yang muncul beberapa waktu belakangan bisa menyebabkan munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaAdam mengatakan pihaknya diminta untuk menjaga agar kegiatan upacara tidak terganggu dengan masalah-masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya