Tragedi terulang, ramai bicara jalan layang
Merdeka.com - Kecelakaan Kereta Listrik dengan truk tangki milik Pertamina di jalur Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, yang terjadi dua hari lalu seakan membuka kembali kenangan peristiwa serupa 26 tahun yang lalu. Tetapi nampaknya, kita seperti tidak mengambil hikmah dari tragedi dan mengakibatkan hal itu terulang.
Memang, demi memperbaiki layanan, PT Kereta Api Indonesia susah payah membangun jalur tambahan di lintasan Tanah Abang - Rangkasbitung. Hal itu guna menghindari kejadian tabrakan antarkereta dan mempercepat waktu tempuh. Tetapi sayang, di sepanjang jalur itu masih terdapat pintu perlintasan yang berpotongan dengan jalan raya. Parahnya, jalur yang dilewati merupakan daerah padat penduduk, yang saban hari pasti melintasi pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro. Makin kacau ketika banyak pengguna jalan raya yang tidak disiplin dan saling serobot. Apalagi lebar jalan sudah tidak mampu menampung padatnya volume kendaraan dari berbagai jenis yang melintas. Aksi saling serobot pun kadang tak terhindarkan.
Saat tragedi itu terulang, para petinggi negara dan pejabat umbar pendapat soal perlunya pembangunan jalan kolong (underpass) atau jalur kereta layang demi menekan angka kecelakaan. Entah kenapa mereka begitu lama menyadari pentingnya keselamatan pengguna jalan dan moda transportasi massal macam kereta listrik. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku pemerintah sudah telat melakukan pembangunan underpass atau jalur kereta layang guna meningkatkan keamanan.
-
Apa yang menyebabkan kerugian negara di proyek KA Besitang-Langsa? Akibat perbuatan para tersangka, terdapat kerusakan parah di beberapa lokasi sehingga jalur kereta api tidak dapat difungsikan.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Dimana mobil tabrakan di jalan tol? Mobil tabrakan di jalan tol, yang turun apanya dulu? Jawab: Speedometer.
-
Apa solusi Pemprov DKI menutup kerugian LRT? Begitu juga dengan moda Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta yang dikalkulasikan menimbulkan kerugian bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau 'electronic road pricing' (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
"Sebenarnya kita sudah terlambat membangun underpass atau fly over," kata Joko Widodo.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, berdalih sudah merencanakan pembangunan underpass atau jalur kereta layang di beberapa titik dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, demi mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta. Tetapi, lagi-lagi dia mengatakan rencana itu harus ditunda lantaran menyedot dana besar, sementara modalnya belum ada.
Lain lagi pendapat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan. Menurut dia, pembangunan satu underpass bakal menelan biaya Rp 45 miliar. Dia menambahkan, underpass dan jalan layang sangat mendesak dibangun demi keamanan dan kelancaran lalu lintas.
"Selama pengerjaan saja paling nanti lalu lintas jadi terganggu. Tapi kan itu untuk ke depannya nanti bagus," kata Dahlan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok, dengan lantang menyatakan siap membangun beberapa underpass atau jalan layang meski bakal menghambat arus lalu lintas. Tetapi, Ahok mengaku siap pasang badan jika hal itu memang sangat dibutuhkan.
"Mau pembangunan satu tahun, dua tahun, kami siap saja kalau dimaki-maki orang karena menambah macet. Mau berapa persen resiko kemacetannya, kan pasti dimaki-maki orang banyak. Yang penting hasil akhirnya kan untuk semua," ujar Ahok.
Namun, masyarakat pengguna kendaraan pribadi juga mesti berkaca. Jangan sampai mengabaikan aturan lalu lintas sehingga sampai mengakibatkan hal fatal terhadap diri sendiri maupun orang lain.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Flyover Buaran sangat berbahaya bagi pejalan kaki. Pasalnya, jalan layang ini tak dilengkapi ruang bagi pejalan kaki, baik itu pembatas maupun trotoar.
Baca SelengkapnyaViral video yang menunjukkan banyaknya sepeda motor ringsek karena menabrak beton pembatas jalan di flyover Kemayoran.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Puncak-Cianjur, memerlukan kajian mendalam dalam aspek dampak lingkungan dan potensi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaGider Fly Over Roboh Timpa KA Babaranjang di Muara Enim
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, Kementerian Keuangan telah menerima usulan anggaran Rp14,64 triliun untuk perbaikan jalan rusak.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengendara motor yang mengeluh karena menabrak benton di Flyover Kemayoran.
Baca SelengkapnyaWarga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.
Baca Selengkapnya