Tragis, banyak polisi cuek lihat orang dikeroyok warga hingga tewas
Merdeka.com - Kejam, begitulah kalimat yang diutarakan Ali (58) saat melapor ke kantor polisi. Sebab, warga Desa Harapan Mulya, Kecamatan Muara Belida, Muara Enim, itu kesal karena sikap polisi yang cuek saja melihat adik kandungnya, Umar Gani (47) dikeroyok sejumlah orang hingga tewas.
Saat melapor Ali menuturkan, peristiwa itu terjadi saat adiknya dikeroyok oleh para musuhnya beberapa waktu yang lalu.
Kemudian, datang sekitar sepuluh anggota polisi dari Polsek Gelumbang, Muara Enim, ke TKP. Rombongan polisi itu menyaksikan langsung peristiwa pengeroyokan tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Rombongan petugas yang datang itu mulanya sempat akan mencoba menghentikan perkelahian yang tengah terjadi antara Umar Gani dengan musuhnya. Namun, saat adik pelapor dibawa ke rombongan musuhnya sekitar tiga orang, polisi tidak mengejar dan hanya diam saja menyaksikan adik Ali dikeroyok.
Polisi juga melihat langsung korban dibacok berkali-kali dengan menggunakan parang dan golok oleh pelaku.
"Kesal, saya kecewa sikap polisi seperti itu. Cuek dan diam saja lihat adik saya dikeroyok," ungkap Ali saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Jumat (26/6).
Setelah mereka melarikan diri, Ali yang berusaha menyelamatkan nyawa adiknya mencoba membawanya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sayang, nyawa Umar Gani tak bisa diselamatkan dengan delapan luka bacokan di beberapa bagian tubuh.
"Saya tidak bisa melerai karena ada yang menghadang. Tapi, seharusnya polisi itu melerai, mungkin adik saya tidak akan tewas," sesalnya.
"Kami minta ada hukuman tegas bagi anggota yang dengan tega melakukan itu saat bertugas," harapnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova mengungkapkan, pihaknya sudah mengambil keterangan Ali maupun sejumlah saksi yang dibawa Ali. Sementara terlapor yang berstatus anggota polri akan dipanggil untuk diperiksa.
"Jika memang ada tindak pidananya, tentu akan diproses sesuai hukum yang berlaku," terangnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaSuyoko menjadi bulan-bulanan para pengeroyok hingga jatuh tersungkur.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca Selengkapnya