Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trah Bonokeling baru rayakan Idul Fitri hari selasa

Trah Bonokeling baru rayakan Idul Fitri hari selasa Trah Bonokeling. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Komunitas adat Bonokeling di desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas baru akan melaksanakan perayaan Idul Fitri pada Selasa (27/6) besok. Berselisih dua hari dengan perayaan Idul Fitri yang ditetapkan pemerintah jatuh pada Minggu (25/6), masyarakat Bonokeling melakukan perhitungan 1 syawal berpatokan pada kalender jawa Alif Rebo Wage (Aboge), yakni di tahun Je jatuh pada Selasa Pon.

Secara tradisi, menyambut 1 Syawal, trah (anak cucu) bonokeling akan melakukan ritual yang mereka sebut Riyaya. Ritual ini ditandai oleh dua hal, secara khusus areal makam Kiai Bonokeling akan dibuka kembali setelah selama sebulan penuh terlarang untuk diziarahi oleh siapapun.

Secara umum, sebagaimana umumnya Idul Fitri para trah Bonokeling akan saling bersilaturahmi, salam-salaman yang dipusatkan di kelurahan setempat.

Orang lain juga bertanya?

Ketua Komunitas Adat Bonokeling, Sumitro mengatakan riyaya sebagaimana umumnya ragam ritual Bonokeling tetap dalam bentuk selametan atau memohon keselamatan. Ritual riyaya akan dimulai dengan donga kubur (berziarah) ke makam Bonokeling dan dilanjutkan berkumpul selametan di kelurahan dipimpin kyai kunci.

Hanya saja, ritual riyaya tak wajib diikuti oleh seluruh anak putu Bonokeling yang tersebar di berbagai daerah karena bukan termasuk ritual puncak seperti tradisi unggahan (menyambut bulan puasa Ramadan) yang melibatkan ribuan orang seperti ziarah akbar, Jum'at (19/5) silam.

"Ritual riyaya ini hanya melibatkan anak putu bonokeling di Pekuncen saja. Anak putu yang di Cilacap atau luar kota tidak wajib hadir atau sukarela saja," ujar Sumitro pada Merdeka.com saat ditemui Jum'at (23/6) kemarin.

Dalam riyaya ini, anak putu sebagaimana ritual yang lain diwajibkan menggunakan busana adat yakni sarung batik, baju hitam dan menggunakan iket (semacam blangkon). Setelah sebulan penuh melaksanakan puasa , riyaya juga punya makna kembali bersih sebab telah memenangkan pertarungan untuk mengikat hawa nafsu.

Terpisah, salah satu pemimpin spiritual Bonokeling, Bedogol Padawinata mengatakan penanggalan Jawa punya kurun waktu tersendiri yakni satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Je, Za, Dal, Ba, Wawu dan Jim Akhir. Berdasarkan perhitungan, 1 Syawal di tahun Je jatuh pada Selasa Pon (27/6). Sebelumnya, menyambut riyaya, trah bonokeling telah melaksanakan ritual likuran atau malam 21 puasa dan setelah riyaya akan dilakukan ritual turunan yakni membersihkan, membenahi panembahan makam Kyai Bonokeling.

"Besok saat berombongan selametan riyaya, masing-masing akan membawa makanan selametan sepikul segendongan," ujar Bedogol Padawinata.

Sedikit tentang bonokeling sendiri, anak putu Bonokeling dalam buku Islam Kejawen, Sistem Keyakinan dan ritual anak cucu Ki Bonokeling (2008) yang ditulis Suwito Ns dkk merupakan komunitas Islam Kejawen.

Perkembangan komunitas ini bermula dari tokoh spiritual bernama Ki Bonokeling yang membuka hutan dan mengembangkan pertanian di Pekuncen yang berarti suci. Anak cucu ki Bonokeling sendiri lantas menyebar ke berbagai wilayah baik di cilacap maupun Banyumas.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung
Mengenal Tradisi Nganggung, Bentuk Gotong Royong Masyarakat Bangka Belitung

Biasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.

Baca Selengkapnya
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya
Asal Muasal & Pengertian Istilah Takjil Berikut Hukum dalam Islam
Asal Muasal & Pengertian Istilah Takjil Berikut Hukum dalam Islam

"Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (Ajjalu) berbuka."

Baca Selengkapnya
Keseruan Warga Bonokeling Rayakan Perlon Besar, Pertahankan Tradisi Adat Jawa Kuno
Keseruan Warga Bonokeling Rayakan Perlon Besar, Pertahankan Tradisi Adat Jawa Kuno

Suasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali

Megibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali

Baca Selengkapnya
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa

Tradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.

Baca Selengkapnya
Intip Keseruan Tradisi Bibibi Probolinggo, Warga Kompak Bagikan Makanan dan Uang pada Malam ke-27 Ramadan
Intip Keseruan Tradisi Bibibi Probolinggo, Warga Kompak Bagikan Makanan dan Uang pada Malam ke-27 Ramadan

Tradisi ini sudah ada sejak zaman Bupati Pertama Probolinggo

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga "Perang Meriam"

Setiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran

Baca Selengkapnya
Serunya Tradisi Bertukar Takjil Jelang Berbuka di Sumsel, Ragam Jenis Makanan Tumpah Ruah
Serunya Tradisi Bertukar Takjil Jelang Berbuka di Sumsel, Ragam Jenis Makanan Tumpah Ruah

Bukan hanya satu atau dua jenis makanan saja, akan tetapi setiap rumah menyajikan hampir puluhan jenis takjil.

Baca Selengkapnya
Gelar Songo, Ritual Bersih Desa Warga Desa Glagah Banyuwangi
Gelar Songo, Ritual Bersih Desa Warga Desa Glagah Banyuwangi

Ratusan warga setempat menggelar kenduri desa dengan menghadirkan 9 jenis tumpeng.

Baca Selengkapnya
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna
Ragam Tradisi Unik Menyambut Maulid Nabi di Indonesia, dari Sekaten hingga Walima yang Sarat Makna

Berbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sedekah Serabi, Tradisi Memenuhi Nazar Khas Suku Lintang yang Sudah Mulai Dilupakan
Sedekah Serabi, Tradisi Memenuhi Nazar Khas Suku Lintang yang Sudah Mulai Dilupakan

Tradisi ini sangatlah mirip seperti Kenduri yang berisi lantunan doa-doa yang sekarang sudah mulai ditinggalkan bahkan sejak tahun 1980-an silam.

Baca Selengkapnya