Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Transfer Plasma Convalescent, Upaya Eijkman & PMI Tekan Angka Kematian Covid-19

Transfer Plasma Convalescent, Upaya Eijkman & PMI Tekan Angka Kematian Covid-19 Sel Tubuh Terinfeksi Virus Corona. ©2020 Handout via REUTERS.

Merdeka.com - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kolaborasi untuk menekan tingkat kematian penderita Covid-19. Bentuk kolaborasi adalah pengambilan plasma Convalescent dari pasien sembuh Covid-19 untuk kemudian diberikan kepada pasien kondisi berat.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, menjelaskan plasma Convalescent diambil dari pasien yang dinyatakan sembuh sejak dua hingga empat pekan. Durasi ini karena dianggap plasma tersebut telah mengandung antibodi sangat baik untuk menetralisir virus.

"Dan ini diharapkan akan bisa membantu mereka yang sedang dalam perjuangan antara mati dan hidup, pasien-pasien yang dalam kondisi berat," jelas Amin di gudang logistik Covid-19 PMI, Jakarta, Rabu (15/4).

Orang lain juga bertanya?

Andi menerangkan, pemberian plasma tersebut memang diprioritaskan bagi para pasien Covid-19 dengan kondisi berat, karena jumlah virus di dalam tubuh mereka masih sangat banyak sementara jumlah antibodi sangat sedikit.

Upaya ini, kata Andi, diharapkan dapat menunjukan hasil maksimal selagi menunggu adanya vaksin khusus virus Corona.

"Jadi kami menggunakan zat antibodi yang sudah ada di dalam plasma pasien yang sudah sembuh itu untuk ikut memerangi virus yang ada di dalam pasien-pasien yang sedang sakit. Diharapkan jumlah virus akan menurun karena akan dinetralisir oleh antibodi tadi," paparnya.

Dia juga mengatakan alasan kolaborasi Eijkman dengan PMI karena organisasi kesehatan Indonesia tersebut yang berwenang memiliki plasma pasien. Selain itu, imbuhnya, proses pengambilan plasma hingga diberikan kepada pasien dilakukan secara ketat.

"Tentunya ini harus dilindungi juga dengan perlindungan etik, persetujuan pasien, dan sebagainya. Sehingga nanti plasma ini setelah diproses, setelah dipastikan bebas dari virus dan sebagainya akan bisa diberikan kepada pasien. Sehingga kita harapkan bisa menurunkan angka kematian yang begitu tinggi untuk Indonesia," ucapnya.

Informasi dihimpun, plasma Convalescent yakni plasma dari pasien yang sudah sembuh dari serangan coronavirus. Plasma sendiri merupakan komponen penyusun mayoritas darah dan merupakan cairan hampir bening yang tersisa setelah sel darah merah dan sel darah putih dikeluarkan dari darah.

Tersusun sebagian besar dari air (90 persen) serta sisanya zat-zat lain seperti imunoglobin, antibodi, elektrolit, protein, dan gula. Plasma yang diperoleh dari mantan pasien yang sembuh dari infeksi covid-19 lantas diinjeksikan kepada pasien positif covid-19.

Mereka yang mendapatkan tranfusi plasma ini disebutkan bisa menghambat lepasnya virus dari sel tubuh, mencegah infeksi baru ke sel, dan meningkatkan kemampuan sel untuk membersihkan diri dari infeksi virus.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tujuan Transfusi Darah Putih, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya
Tujuan Transfusi Darah Putih, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya

Transfusi darah putih adalah prosedur medis yang melibatkan pemberian sel darah putih dari donor ke penerima untuk mengatasi defisiensi.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya