Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trauma dianiaya guru di dalam kelas bikin NA enggan sekolah

Trauma dianiaya guru di dalam kelas bikin NA enggan sekolah Ilustrasi Penganiayaan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Terungkapnya kasus dugaan penganiayaan oleh guru Matematika SMP 15 Palembang berinisial SF, membikin korban, NA (13), tak mau lagi berangkat sekolah. Dia mengaku trauma dan malu kepada teman-temannya karena merasa tak lagi punya harga diri.

Curiga dengan sikap korban, keluarga mendesaknya untuk menceritakan apa yang terjadi. Sebab, di rumah dan di lingkungan rumahnya tidak terjadi hal buruk menimpa korban.

Betapa kagetnya orangtua ketika mendengar pernyataan korban. Ternyata, korban tak lagi ingin sekolah karena dianiaya guru matematika di dalam kelas.

"Kami kaget kok bisa begitu. Pas ditanya, masalahnya cuma gara-gara menghapus papan tulis," kata ibu korban, Reni, dalam laporan diterima Polresta Palembang, Kamis (11/3).

Reni mengaku sudah menemui pelaku buat menanyakan pengakuan anaknya. Namun, Reni dibuat emosi karena pelaku menjawabnya dengan sikap acuh dan merasa tak bersalah.

"Dia (pelaku) bilang waktu itu sedang naik darah. Dia tidak merasa bersalah, seenaknya saja bilang begitu," ujar Reni.

Beberapa hari lalu, sambung reni, pihak sekolah mendatangi rumahnya di Jalan Tembok Baru, Lorong Melati, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, buat berdamai. Namun, Reni menolak karena terlanjur kecewa dengan sikap guru matematika itu.

"Begitu ya guru sekarang. Seenaknya saja sama anak muridnya, ditempeleng, diterjang, terus diseret-seret. Nah, ini mereka mau berdamai," ucap Reni.

NA diduga ditampar, ditendang, dan diseret ke kantor kepala sekolah oleh SF. Peristiwa itu terjadi saat jam pelajaran matematika di sekolahnya, Selasa (1/3), pukul 15.30 WIB. Penganiayaan itu dilakukan lantaran SF marah karena korban menghapus papan tulis. Dia kemudian memukul kepala korban di bagian belakang. Kemudian, pelaku menendang bahu kiri korban hingga memar. Jejak sepatu pelaku juga terlihat jelas di baju korban.

Tak puas menganiaya di hadapan murid yang lain, pelaku menyeret korban ke ruangan kepala sekolah. Di sana, korban ditinggal seorang diri, sementara pelaku kembali mengajar di kelas korban.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP