Trauma disandera terduga teroris Kaliurang, korban akan didampingi psikolog
Merdeka.com - Seorang perempuan bernama Sulis Khusnul menjadi korban penyanderaan terduga teroris pada Sabtu (14/7) yang lalu. Sulis sempat disandera selama beberapa menit oleh seorang terduga teroris yang mencoba melarikan diri dari kejaran polisi.
Sebelum menyandra Sulis, seorang terduga teroris itu sempat membajak sebuah truk. Truk ini kemudian menabrak sebuah rumah. Usai menabrak rumah, seorang terduga teroris itu mencoba melarikan diri dan menyekap Sulis.
Sulis sempat dikalungi celurit. Sulis akhirnya bisa melarikan diri usai memberontak dan melepaskan diri dari terduga teroris tersebut.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Apa yang terjadi antara sopir truk dan petugas Dishub? Sopir truk yang curiga lantas meminta Surat Perintah Tugas (SPT) kepada para petugas sebagai bukti razia resmi.'Bapak minta surat kan? Hayo SPT-nya mana? Perwiranya mana?''Ini memberhentikan saya ada acara apaan ini?' kata sopir truk.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Mengalami kejadian yang menimbulkan trauma seperti itu, Sulis akan mendapat pendampingan dari Polda DIY dengan menyiapkan tim psikolog.
"Iya, Polda DIY siapkan pendampingan. Pendampingan yang disiapkan berupa tim psikolog. Tim ini untuk memulihkan traumatik yang dialami korban penyekapan terduga teroris," ujar Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto, Senin (16/7).
Terkait berapa jumlah tim yang akan mendampingi korban penyekapan, Yuliyanto belum bisa merincinya. Yuliyanto pun mengaku belum tahu akan berapa lama tim itu melakukan pendampingan terhadap korban penyekapan.
"Jumlah anggota tim sesuai kebutuhan. Nanti berapa lama (waktu pendampingan) akan sesuai kondisi di lapangan," urai Yuliyanto.
Yuliyanto menambahkan pihaknya juga masih akan melakukan pengecekan kepada sopir truk yang sempat dibajak seorang terduga teroris juga membutuhkan pendampingan tim psikolog atau tidak. Jika diperlukan, sambung Yuliyanto pihaknya juga akan memberikan tim pendampingan kepada sopir.
"Jika memang membutuhkan pendampingan akan kita fasilitasi," tutup Yuliyanto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaSang sopir dalam perawatan IGD setelah bonyok dihajar massa yang geram melihat aksinya ugal-ugalan di jalan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca Selengkapnya