Tren Kerja Paruh Waktu Meningkat di Masa Pandemi
Merdeka.com - Laporan Badan Pusat Statistik pada kuartal ketiga tahun 2020 menunjukkan adanya pergeseran struktur ketenagakerjaan di masa pandemi Covid-19. Hal ini dilihat dari data yang menunjukkan penurunan jumlah pekerja penuh waktu dan peningkatan jumlah pekerja paruh waktu.
"Para tenaga kerja yang penuh waktu turun menjadi 63,85 persen, namun tenaga kerja paruh waktu itu meningkat menjadi hampir 26 persen. Teman-teman yang merupakan tenaga kerja waktu ini adalah mereka-mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu, tapi tidak bersedia untuk menerima pekerjaan lain," ujar Wakil Juru Bicara Kominfo RI, Dewi Meisari Haryanti, dalam diskusi virtual, Senin (9/11).
Angka ini merupakan indikasi adanya tren pilihan karir sebagai freelancer yang umumnya bekerja dengan skema kompensasi berdasarkan hasil kerja dan bukan berdasarkan waktu kerja. Dewi menyebutkan bahwa tren karir ini berkembang karena dipicu oleh pandemi Covid-19.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Apa yang dilakukan KITB untuk menyerap tenaga kerja lokal? Penyerapan tenaga kerja dimulai dari warga desa penyangga yang ada di sekitar KITB. Warga yang direkrut tersebut adalah warga yang telah mendapatkan pelatihan vokasi dan sertifikasi kompetensi yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
Pandemi ini juga ternyata mendorong peningkatan jumlah pekerja di sektor informal. Yang dimaksud dengan sektor informal meliputi UMKM yang belum tentu dibantu oleh karyawan tetap atau bisa dibilang juga self-employment atau mempekerjakan diri sendiri.
"Yang perlu juga kita sadari dan perhatikan adalah soal meningkatnya pekerja di sektor informal. Jadi yang tadinya sektor informal kita sempat di 56 persen sekarang jadi kembali meningkat menjadi 60,47%."
Dewi mengatakan, ada suatu optimisme bahwa pandemi ini dapat menjadi momentum untuk terjadinya transformasi digital. Di mana kemampuan beradaptasi sangatlah penting agar masyarakat dapat tetap produktif di masa pandemi.
"Gaya hidup dan gaya kerja digital menjadi suatu bagian dari kenormalan baru yang perlu terus dibudayakan agar masa pandemi ini juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan produktivitas, kegesitan, dan daya saing bangsa kita," jelasnya.
Dewi menyebut bahwa dalam laporan BPS pada kuartal ketiga tahun 2020, pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 2,67 juta jiwa. Pertambahan ini menyebabkan total pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta atau mencapai 7,07 persen. Jumlah pengangguran ini berasal dari mereka yang baru memasuki dunia kerja dan belum mendapat pekerjaan dan mereka yang kehilangan pekerjaannya di masa pandemi ini.
"Teman-teman kita yang baru selesai sekolah, baru memasuki angkatan kerja baru yaitu 2,36 juta orang ini tidak bisa terserap oleh aktivitas ekonomi kita. Ditambah dengan sekitar 310.000 orang yang tadinya bekerja menjadi tidak bekerja lagi sekarang, atau kehilangan pekerjaan," katanya.
Reporter magang: Maria Brigitta Jennifer
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaSektor informal menunjukkan penurunan, dan optimisme mengenai tren pertumbuhan pekerjaan formal cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada 82,67 juta orang yang bekerja di sektor informal.
Baca SelengkapnyaSektor yang mengalami pertumbuhan lapangan kerja bukanlah sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan upah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPekerjaan di sektor gig, rentan terhadap ketidakstabilan pendapatan dan kurangnya jaminan sosial.
Baca SelengkapnyaSektor perdagangan besar dan eceran mampu menyerap hampir seperempat masyarakat Jakarta bekerja.
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaStudi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca Selengkapnya