Trimedya: Komjen Budi Waseso korban kekuasaan pusat-pusat bisnis
Merdeka.com - Komjen Budi Waseso akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Kabareskrim Mabes Polri dan digantikan oleh Komjen Anang Iskandar. Sementara jabatan kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ditinggalkan Anang, kini ditempati oleh Waseso.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan, tukar guling tersebut berbau politis. Waseso menurutnya adalah korban dari kekuasaan pusat-pusat bisnis yang diperkarakan olehnya.
"Ya memang kasusnya ini muatan politis, jadi mutasi Buwas bukan mutasi biasa, tapi mutasi ini akibat dari penanganan sebuah perkara. Ya Buwas korban kekuasaan pusat-pusat bisnis,” kata Trimedya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/9).
-
Siapa yang diminta Komisi III agar tegas? Namun meski begitu, politikus Partai NasDem ini mewanti-wanti para jajaran yang bertugas saat Nataru 2024, agar tetap tegas dalam menegur masyarakat yang membahayakan dalam berkendara.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Bagaimana Komisi III mengapresiasi Kejagung? Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menilai pencapaian ini sebagai bentuk konsistensi Kejagung yang patut dicontoh lembaga penegak hukum lainnya. 'Komisi III memberi apresiasi luar biasa kepada Kejagung, khususnya saat di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin ini.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang diminta Komisi III kepada Polisi? Kebijakan Kapolri ini pun lantas turut mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Namun meski begitu, politikus Partai NasDem ini mewanti-wanti para jajaran yang bertugas saat Nataru 2024, agar tetap tegas dalam menegur masyarakat yang membahayakan dalam berkendara.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga menyayangkan tidak adanya pembelaan dari internal Polri. Komisi III menurutnya akan membuat panitia khusus (pansus) Pelindo, agar kasus yang ditangani oleh Budi Waseso tersebut bisa terus berjalan
"Buwas korban dari penanganan kasus Pelindo. Dan Komisi III akan buat Pansus Pelindo. Agar kasus yang ditangani oleh Buwas bisa jalan terus,” ujar Trimedya.
Selain itu, Komisi III juga katanya akan segera mengundang Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk membicarakan kejelasan nasib Budi Waseso. Jika Kapolri tidak bisa datang, maka menurutnya, Komisi III yang akan mendatangi kantornya.
"Kita juga akan mengundang Kapolri minggu depan untuk mempertanyakannya. Kalau Kapolri tidak bisa ke DPR, kita yang akan ke kantornya Senin atau Selasa. Karena kasus ini tidak boleh terjadi di kemudian hari. Bukan hanya di Polri, Kejaksaan juga begitu," kata Trimedya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pacul mengatakan tumbangnya Trimedya dan Lodewijk lantaran terjadi kegiatan tansaksional selama pileg
Baca SelengkapnyaDari 54 orang, 21 anggota komisi III gagal kembali masuk ke DPR pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaJika Presiden Jokowi menjadi ditraktor maka Anies tidak akan bisa menjadi Gubernur DKI.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Komisi III Trimedya Panjaitan membahas soal netralitas Polri dalam Rapat Dengar Pendapat soal Pemilu, Rabu (15/11).
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyinggung, petahana di Komisinya tumbang dalam pertarungan pileg 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi Sentil Jual Beli Suara hingga Politik Uang saat Pemilu
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyindir Prabowo Subianto tidak tahan menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca SelengkapnyaAirlangga bakal memenuhi panggilan ini pada pukul 16.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca Selengkapnya