Trio Meninggal Sehari Setelah Divaksin AstraZeneca, Epidemiolog Usul Lakukan Autopsi
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan dan Komisi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) masih melakukan investigasi penyebab kematian Trio Fauqi Firdaus (22). Trio meninggal sehari setelah menerima vaksin AstraZeneca.
Epidemiolog sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menilai terlalu dini menyimpulkan kematian Trio akibat vaksin AstraZeneca. Menurutnya, perlu ada autopsi oleh pihak terkait untuk memastikan penyebab utama Trio meninggal.
"Ada yang namanya co-incidence misalnya saya batuk lalu gunung merapi meletus. Untuk memastikan, harusnya dilakukan autopsi," ucap Gilbert, Selasa (11/5).
-
Kapan Fajri meninggal? Informasi meninggalnya Fajri disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, Kamis (22/6) pagi.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang meninggal? Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, telah meninggal dunia.
Anggota DPRD dari fraksi PDIP itu menuturkan vaksin AstraZeneca sudah digunakan di beberapa negara. Meski terdapat kejadian tidak diharapkan, menurut Gilbert hal itu masih dalam persentase sesuai uji klinis, dan masih aman sesuai kriteria WHO.
Gilbert meminta agar semua pihak menahan diri untuk tidak menyampaikan pernyataan bahwa kematian Trio berkaitan vaksinasi Covid-19. Sebab yang berwenang dalam hal ini adalah Satgas Gugus Tugas Covid-19 dan Komisi KIPI.
Karena itulah, dia mendesak agar Satgas Gugus Tugas Covid-19 dan Komisi KIPI segera mempublikasi KIPI yang dialami Trio.
"Penjelasan secara ilmiah perlu. Sebaiknya Gugus Tugas Covid yang menjelaskan setelah mereka lakukan audit medis," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaSementara dari hasil autopsi jasad Ai Maimunah, dokter menemukan adanya kerusakan pada organ tubuh, mulai dari kerongkongan hingga usus halus.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca Selengkapnya