Truk bawa limbah rumah sakit kena razia di Gilimanuk
Merdeka.com - Truk dari Denpasar menuju Jawa Timur yang membawa limbah beracun kimia berbahaya dari sejumlah rumah sakit di Denpasar terjaring razia di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali, Selasa (25/10).
Informasinya truk tersebut tidak mengantongi izin resmi dan tidak membawa dokumen yang lengkap, terkait muatan limbah rumah sakit yang dibawa. Selain itu sopir yang mengemudi truck tersebut juga tidak memiliki SIM dan STNK.
Namun Kapolres Jembrana AKBP Johni Widodo saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa truk yang mengangkut limbah beracun dari Denpasar ini ditilang polisi. Namun pihaknya membantah jika mobil tersebut ditilang karena tidak mengantongi izin tentang barang bawaan, tetapi karena kelengkapan surat kendaraan.
-
Kenapa truk itu dihukum? 'Kita kenakan pasal 311 ayat 3 karena ini korbannya luka ringan,' ujarnya.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Bagaimana sopir truk membuat petugas Dishub merasa terganggu? Seorang petugas Dishub akhirnya meladeni sopir truk dan merasa terganggu karena aktivitasnya direkam oleh sang sopir.'Ini maksudnya (merekam) apa ini?' kata petugas Dishub.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
"Mobil truk yang membawa limbah beracun dari rumah sakit di Denpasar ini kena tilang karena sopirnya tidak punya SIM dan STNK, bukan karena tidak punya izin. Jadi dari hasil koordinasi dengan Ditreskrimsus Polda Bali bahwa truk tersebut mengantongi izin dan dia punya dokumen penting," ujar Kapolres saat dihubungi melalui sambungan seluler.
Dia menjelasan bahwa polisi menahan sesaat namun setelah itu, truk diperbolehkan jalan. Namun dirinya lupa nomor pelat kendaraan tersebut dan nama pengemudi.
Kapolres menjelaskan limbah beracun rumah sakit tersebut terdiri dari dua jenis yakni limbah dalam bentuk cair dan padat seperti jarum suntik, botol infus dan lain sebagainya.
"Di Bali kan tidak punya tempat untuk memusnahkan karena itu limbah itu dibawa ke Jawa untuk dimusnahkan di sana," kilahnya.
Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti tempat pemusnahan limbah beracun tersebut. Dia menjelaskan bahwa ada dua tempat pemusnahan limbah beracun rumah sakit di Jawa, yakni di Jawa Barat ada dua tempat dan Jawa Timur ada satu tempat.
"Saya tidak tahu apakah di Jawa Timur atau di Jawa Barat," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah melakukan tes urine terhadap terduga pelaku MI (18) sopir truk sofa yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun di exit Gerbang Tol (GT) Halim Utama.
Baca SelengkapnyaSopir truk di peristiwa kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim mengaku siap ganti rugi.
Baca SelengkapnyaMI mengelak jika sempat menabrak dua mobil sebelum terjadi kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim Utama.
Baca SelengkapnyaSebuah mobil yang dikendarai seorang pria tertangkap tangan menggunakan pelat palsu. Tulisannya pun dinilai sangat nyeleneh dan mengarah ke pornografi.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut sopir truk langsung dilakukan pemeriksaan oleh petugas PJR Jasa Marga di Tol Kalikangkung karena berhenti di bahu jalan.
Baca SelengkapnyaSopir truk diketahui berusia 18 tahun dan tidak memiliki SIM
Baca SelengkapnyaBus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.
Baca SelengkapnyaSang sopir dalam perawatan IGD setelah bonyok dihajar massa yang geram melihat aksinya ugal-ugalan di jalan.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk tak terima dihentikan oleh petugas Dinas Perhubungan yang diduga tak berizin.
Baca SelengkapnyaPemuda 18 tahun ini dengan lantang mengaku siap mengganti semua kerusakan mobil dalam kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaSabu itu terbungkus dalam kemasan teh China, dikirim melalui suatu daerah Sumatera dikendalikan oleh bandar asal jaringan Malaysia.
Baca SelengkapnyaDisebutkan Donald, kalau AS dengan orang yang menyimpan mobil berisi narkoba di halaman parkir RS Fatmawati tidak saling mengenal.
Baca Selengkapnya