Truk sampah mengular di Bekasi, Pemprov DKI akui alat berat terbatas
Merdeka.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengakui penyebab antrean belasan jam truk sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang karena terbatasanya jumlah alat berat serta pasokan bahan bakar minyak (BBM).
"Satu alat berat jatah BBM-nya hanya untuk beroperasi selama 12 jam, sementara titik buang dipaksa harus buka selama 24 jam," kata Ketua Satuan Pelaksana Pemrosesan Akhir Sampah pada Dinas Kebersihan DKI, Rizky Febrianto, Selasa (18/10).
Menurut dia, jatah pembelian BBM tersebut sudah diatur di dalam peraturan gubernur. Sehingga, jika BBM sudah habis dalam hari itu, alat berat bisa beli lagi BBM pada hari berikutnya atau sudah ganti tanggal.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Siapa yang mengangkut sampah ke Bantargebang? "Tidak kurang dari 7.500 ton sampah diangkut oleh 1.200 truk sampah setiap hari dari Jakarta ke Bantar Gebang.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Kenapa truk sampah membuang sampah di kebun? 'Kemungkinan armada yang sama dan kebunku kurang lebih tiga armada. Gimana cara buang sampah itu min,' kata pemilik kebun seperti dikutip Instagram @merapi_uncover dalam sebuah video yang diunggah pada Selasa malam (7/5).
Ia mengatakan, ada empat titik buang yang dibuka di TPST Bantargebang. Dua titik buang masing-masing dengan enam unit eskavator, dan dua titik buang lagi masing-masing ditempatkan tiga eskavator.
"Dua titik buang harus dilakukan buka tutup, maksimal dibuka hanya 10-12 jam, karena kuota BBM untuk alat beratnya tidak mencukupi," kata Rizky.
Rizky mengatakan, idealnya ada 50 eskavator yang dioperasikan di TPST Bantargebang. Dengan jumlah alat berat sebanyak itu, maka pembelian BBM juga akan bertambah, sehingga alat berat bisa beroperasi secara bergantian dengan masing-masing operasi selama delapan jam.
"Semua titik buang bisa dibuka selama 24 jam. Dengan begitu, antrean truk sampah tidak lama seperti sekarang ini," ujar Rizky.
Sopir truk sampah DKI Jakarta di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang keluhkan lamanya antrean. Lamanya antrean ini sejak pengelolaan diambil alih pemerintah dari swasta, antrean truk sampah di sana terjadi hingga berjam-jam.
"Sekarang minimal antre di titik buang 10 jam, padahal dulu paling lama hanya empat jam," kata sopir truk asal Cengkareng, Ardi, saat ditemui merdeka.com di TPST Bantargebang, Senin (17/10).
Pada hari Minggu kemarin, dia mengaku baru bisa keluar dari titik buang pada pukul 14.00 WIB. Padahal, dia masuk ke TPST Bantargebang pada Sabtu (15/10) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
"Antrean sekarang paling parah sejak saya bekerja menjadi sopir truk sampah," kata warga Kapuk, Jakarta Barat ini.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok malah menuding lamanya antrean buang sampah karena ada permainan di dalam. Adapun, adanya kekurangan alat berat, mantan politisi Gerindra itu menganggap bukan permasalahannya. Sebab kemungkinan ada pihak manajemen yang coba mempermainkannya.
"Saya sudah suruh periksa ada juga kemungkinan orang dalam main. Tujuannya apa? Mau minta sama saya, enggak sanggup lagi pak, kita kerja pak, mesti kerja sama swasta lagi. itu kan tergantung orang," ujarnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antrean ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan akibat TPA Cipayung kelebihan kapasitas dan belum ada lokasi pembuangan sampah baru.
Baca SelengkapnyaPuluhan truk sampah terpaksa antre untuk memasuki TPA Cipayung, Depok. Para sopir harus menunggu berjam-jam sebelum bisa membuang sampah yang diangkutnya.
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaKemacetan kendaraan mengular menuju kawasan Pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab ribuan truk tersebut memutuskan untuk berhenti di badan jalan.
Baca SelengkapnyaPetugas masih berjuang mengendalikan asap kebakaran yang masih mengepul dan menutupi jarak pandang pengguna jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari enam jam lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Bekasi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Baca SelengkapnyaUpaya itu dilakukan untuk memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) aman mengantisipasi kemacetan di Tol Jakarta-Merak.
Baca Selengkapnya