Tubuh Bomber Gereja di Filipina Hancur, Polri Sulit Temukan DNA Pembanding
Merdeka.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dugaan keterlibatan WNI dalam serangan Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Filipina belum dapat dipastikan.
Hingga kini, pihaknya masih belum menemukan DNA pembanding pelaku pengeboman.
"Data pembanding belum ditemukan," ucap Dedi, Senin (11/2).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Dedi menjelaskan, tim masih memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengindentifikasi pelaku pengeboman. Sebab, bagian tubuh yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah sangat hancur.
"Belum (hasil tes DNA). Mohon maaf bom-nya high explosive. Jadi di sana tinggal serpihan. Kami harus betul-betul menemukan DNA," ucap dia.
Kalaupun ditemukan, identitas pelaku tidak langsung terjawab. Prosesnya masih panjang. Pihaknya harus menemukan garis keturunan untuk dijadikan sebagai data pembanding.
"Kami cari siapa yang miliki garis DNA. Kalau sudah ada kesamaan baru di publish," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Filipina, menyebut salah satu orang yang meledakkan bom merupakan WNI. Hal itu berdasarkan lima orang saksi yang berada di lokasi.
"Baru keterangan saksi. Padahal 1.000 keterangan saksi nilainya satu. Bukti akurat yang bisa untuk memastikan pelaku WNI harus di uji DNA," kata dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaBelum bisa menarik kesimpulan waktu kematian dari dua orang korban.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaPolres Tangsel masih menyelidiki identitas dari pria tanpa identitas yang tewas di dalam toren.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaBetapa terkejutnya mereka saat masuk ke dalam bangunan. Ternyata, ada kerangka manusia terdiri dari tengkorak kepala, tulang tangan, kaki dan badan.
Baca SelengkapnyaKepolisian bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca Selengkapnya