Tubuh Eri ditemukan, evakuasi terhalang gas beracun kawah Merapi
Merdeka.com - Tim SAR gabungan dan relawan akhirnya menemukan lokasi jatuhnya pendaki Eri Yunanto (21), di area kawah Merapi pada kedalaman sekitar 150 meter. Meski demikian, tim SAR kesulitan menuju titik keberadaan Eri.
"Proses evakuasi dilakukan oleh tim penyelamat harus secara hati-hati, karena ada gas beracun yang ada di kawah Merapi," ujar Pelaksana Harian Kepala Balai TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) Tri Atmojo kepada wartawan di Posko Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (18/5).
Tri menjelaskan, hingga sore ini proses evakuasi Eri Yunanto yang terjatuh dari bibir kawah Merapi masih berlangsung. Dari koordinasi tim di puncak Merapi menyebutkan, tubuh Eri ditemukan pukul 13.30 WIB.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Bagaimana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,“ kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
-
Ke mana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Bagaimana pendaki turun dari Gunung Dempo saat erupsi? Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri turun ke bawah dan selamat hingga ke kaki gunung.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
"Proses evakuasi hingga sampai bibir kawah, butuh waktu dua hingga tiga jam. Tim SAR harus waspada dengan kondisi cuaca dan gas beracun di kawah," tandasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaSejumlah fakta terungkap saat polisi menyelidiki penemuan mayat pria dalam toren air tersebut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 pendaki dilaporkan masih berada di atas Gunung Marapi pascaerupsi yang terjadi pada Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaDedaunan hijau dan tanaman sayuran kini berubah menjadi abu-abu karena berselimut debu.
Baca SelengkapnyaSulitnya evakuasi bukan hanya arena lokasi toren yang sulit dijangkau tapi juga kondisi jenazah yang sudah membengkak.
Baca SelengkapnyaTotal pendaki yang naik ke Gunung Marapi sebanyak 70 orang.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaHingga kini status Gunung Marapi berada pada level II (Waspada).
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran Kabupaten OKU, Dio Suharyadi (35) gugur saat bertugas. Sementara rekannya, ER (25) masih dalam perawatan.
Baca Selengkapnya