Tuding jagoannya dijatuhkan, orasi massa di Gowa hujat media
Merdeka.com - Massa pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 di Pilkada Kabupaten Gowa, Sulsel, Andi Maddussila Karaeng Idjo-Wahyu Permana Kaharuddin berunjuk rasa di depan sekretariat Panwaslu Gowa di jl Andi Mallombassang yang berseberangan jalan dengan kantor KPUD Gowa, Kamis (10/12).
Dalam aksinya, orator-orator yang tampil di depan menghujat media-media tertentu karena dinilai memihak terhadap paslon tertentu dan menjatuhkan paslon jagoannya.
"Saya tahu itu media, saya tahu itu orang yang menulis di medianya. Mereka kerja sama dengan lembaga survey kemudian melakukan upaya-upaya di lapangan agar hasil penghitungan nanti persis dengan hasil quick count lembaga survey itu demi memenangkan paslon yang diinginkannya," seru salah seorang orator sembari menyebut nama-nama media yang dimaksud.
-
Kenapa media massa harus mendorong pemilu damai? Dalam hal ini, media massa sebagai media arus utama berperan untuk menjadi “pemadam kebakaran“ terhadap konten-konten di media sosial yang kredibilitasnya masih dipertanyakan.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Bagaimana peran media massa di Tegal-Brebes saat perjuangan kemerdekaan? Pada masa perjuangan kemerdekaan, banyak media pers di kawasan ini yang berperan dalam membakar semangat kemerdekaan.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
Media sudah disebut-sebut tiap kali ada unjuk rasa ini sejak semalam, sejak mereka unjuk rasa di sekretariat PPK Pallangga. Mereka menyerukan kekecewaannya terhadap media tertentu yang dinilainya tidak netral.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan massa pendukung Andi Maddussila Karaeng Idjo-Wahyu Permana Kaharuddin lantaran PPK Pallangga menyimpan kotak suara dari PPS di gedung sekolah SMK 1 Grafika. Sedianya kotak suara tersebut berada di sekretariat PPK untuk selanjutnya dilakukan penghitungan.
Tindakan PPK tersebut, diduga mengendus permainan di antara penyelenggara di wilayah setempat. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerakan Nurani Bangsa yang diinisiasi para tokoh bangsa menggelar dialog dengan para pemimpin redaksi media massa
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaGugatan perdata lima eks staf khusus Gubernur Sulawesi Selatan terhadap dua media dan jurnalis di Makassar sebesar Rp700 miliar ditolak hakim PN Makassar.
Baca SelengkapnyaPenuhi Panggilan Polisi, Jubir TPN Aiman Kantongi Bukti Aparat Tak Netral
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar membuka Posko agar para pihak yang menerima intimidasi berani melaporkannya.
Baca Selengkapnyacky merasa tetap banyak yang mendukung, memuji, dan bahkan menganggapnya telah memulai suatu tradisi memperlihatkan diskursus publik tak boleh dihalangi dendam.
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono menyayangkan dirinya sebenarnya mengingatkan soal netralitas malah dipidana.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca Selengkapnya