Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tujuh negara OKI sampaikan upaya penanganan kemiskinan

Tujuh negara OKI sampaikan upaya penanganan kemiskinan Ilustrasi kemiskinan. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Tujuh negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) memaparkan upaya penanganan kemiskinan di masing-masing negara setempat dalam kegiatan lanjutan konferensi internasional yang digelar di FISIP Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, Jumat (11/5).

Kegiatan seminar internasional itu digelar FISIP Unej bekerja sama dengan Kementerian Sosial dan Committee for Economic & Commercial Cooperation (COMCEC) menyelenggarakan konferensi internasional yang membahas pengembangan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) atau 'Single Windows System' (SWS) untuk perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan di negara-negara Islam.

"Ada tiga tema besar dalam konferensi internasional itu yakni pengelolaan integrasi data untuk perlindungan sosial dan mengurangi angka kemiskinan, kedua yakni advokasi kebijakan dalam pemberdayaan, dan ketiga yakni perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan dalam perspektif nasional dan lokal," kata Ketua Panitia Konferensi Internasional Pairan seperti dilansir dari Antara, Jumat (11/5).

Konferensi internasional pengembangan 'Single Windows System' untuk perlindungan sosial dan pengurangan kemiskinan di negara Islam tersebut dihadiri tujuh negara yakni Azerbaijan, Brunei Darussalam, Malaysia, Turki, Pakistan, Bangladesh, Filipina, dan tuan rumah Indonesia.

Menurut dia, kegiatan itu sangat strategis bagi FISIP Unej karena dapat membangun strategi penanggulangan kemiskinan secara global dengan program SLRT untuk menemukan model strategi tersebut.

"Konferensi itu juga berkontribusi dalam memberikan pengalaman implementasi SLRT terbaik di negara konferensi, sehingga bisa dirumuskan model penanganan kemiskinan di masing-masing negara," jelas Pairan.

Untuk memperkuat temuan konferensi internasional itu, lanjut dia, juga dilakukan studi lapangan untuk melihat pelaksanaan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu di Indonesia dan membangun konsorsium perguruan tinggi terutama pada program studi ilmu kesejahteraan sosial yang bertujuan untuk membentuk embrio jurnal internasional.

Sementara Dekan FISIP Unej Ardiyanto mengatakan, konferensi internasional itu terkait penanganan masalah sosial di negara Islam, sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk desiminasi pengetahuan.

"Hasil diskusi para peserta dari tujuh negara anggota OKI dapat menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan pembelajaran sukses tentang penanganan kemiskinan di negara tersebut," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OKI Beri Indonesia Mandat untuk Bertindak Hentikan Perang di Gaza
OKI Beri Indonesia Mandat untuk Bertindak Hentikan Perang di Gaza

Indonesia menjadi salah satu negara yang diberi mandat untuk memulai tindakan atas nama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) guna menghentikan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Jadi Pembicara di OECD, Mensos Risma Jelaskan soal Distribusi Bansos
Jadi Pembicara di OECD, Mensos Risma Jelaskan soal Distribusi Bansos

Mereka yang keluar dari kemiskinan termasuk lebih dari 3.500 keluarga dari penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya
Kampung KB Banyuwangi Sukses Curi Perhatian Delegasi Dunia
Kampung KB Banyuwangi Sukses Curi Perhatian Delegasi Dunia

17 delegasi dari 12 negara dan organisasi internasional mengunjungi Kampung KB di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Pidato Keras Prabowo di Depan Negara Muslim Dunia: HAM Bukan untuk Orang Muslim, Ini Menyedihkan
Pidato Keras Prabowo di Depan Negara Muslim Dunia: HAM Bukan untuk Orang Muslim, Ini Menyedihkan

Presiden Prabowo Subianto mengajak negara-negara anggota Developing Eight (D-8) bersatu dan berkolaborasi.

Baca Selengkapnya
Pekan Ini, Dua Event Internasional Dihelat di Kalimantan Timur
Pekan Ini, Dua Event Internasional Dihelat di Kalimantan Timur

Dua event skala internasional tengah dihelat di Kaltim hingga sepekan ke depan, OICCA dan TIFA

Baca Selengkapnya
Mensos Risma Disebut Sebagai Teman yang Langka dan Membanggakan di Markas Besar PBB
Mensos Risma Disebut Sebagai Teman yang Langka dan Membanggakan di Markas Besar PBB

Hal tersebut disampaikan Emilia Saiz sesaat membuka sidang sesi ke-3 forum pertemuan tingkat tinggi yang digagas PBB

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Undang Duta Besar Negara OECD untuk Dukung Aksesi Indonesia di OECD
Menko Airlangga Undang Duta Besar Negara OECD untuk Dukung Aksesi Indonesia di OECD

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota OECD di Indonesia

Baca Selengkapnya
Dihadiri 17 Delegasi Negara, Banyuwangi Tuan Rumah Ambassador Goes to Kampung KB
Dihadiri 17 Delegasi Negara, Banyuwangi Tuan Rumah Ambassador Goes to Kampung KB

Bupati Ipuk mengatakan dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan terkait demografi dan kependudukan di tengah kemajuan teknologi.

Baca Selengkapnya
World Water Forum Digelar, 1.094 Pemangku Kepentingan Cari Solusi Masalah Air Global
World Water Forum Digelar, 1.094 Pemangku Kepentingan Cari Solusi Masalah Air Global

Secara luas, air harus dapat mempersatukan seluruh negara melalui kerja sama penanganan masalah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Detik Detik Erdogan Keluar Ruangan Prabowo Pidato di KTT D 8, Ditatap Tajam Mayor TNI Teddy
VIDEO: Detik Detik Erdogan Keluar Ruangan Prabowo Pidato di KTT D 8, Ditatap Tajam Mayor TNI Teddy

Presiden Prabowo kembali menyerukan persatuan, kerja sama yang erat, dan kesadaran akan situasi global yang dihadapi umat Muslim

Baca Selengkapnya
Ini Program PNM untuk Menekan Kemiskinan Ekstrem
Ini Program PNM untuk Menekan Kemiskinan Ekstrem

Melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), perempuan prasejahtera diberikan pembiayaan dan pendampingan usaha agar mampu berdaya.

Baca Selengkapnya
Mensos Akui Banyak Bansos Tak Tepat Sasaran, Dorong Penggunaan Data Tunggal untuk Penyaluran
Mensos Akui Banyak Bansos Tak Tepat Sasaran, Dorong Penggunaan Data Tunggal untuk Penyaluran

Menteri Sosial menyebutkan selama ini kementerian terkait dan instansi atau lembaga bergerak dalam pendampingan keluarga miskin menggunakan data berbeda.

Baca Selengkapnya